Naik Haji dari Amerika Jauh Lebih Murah daripada Indonesia, Kok Bisa?

Novie Fauziah, Jurnalis
Selasa 05 November 2019 16:58 WIB
Naik haji ke Tanah Suci (Foto: LA Times)
Share :

Naik haji dari Amerika Serikat (AS) disebut jauh lebih murah daripada dari Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh pendiri biro perjalanan haji dan umrah di Amerika.

Sebagai perbandingan biaya naik haji dari Amerika dan dari Indonesia bisa dilihat berikut ini.

 

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) di Amerika paling tinggi 13.000 Dolar AS atau sekira Rp182.726.700. Dengan fasilitas dan layanan yang sama, ONH Plus di Indonesia bisa mencapai 20.000 Dolar AS atau sekira Rp281.118.000.

Pendiri biro perjalanan haji dan umrah Nusantara Foundation USA di New York, Shamsi Ali mengatakan, tahun ini Nusantara Foundation mulai memberangkatkan jamaah haji untuk pertama kalinya dengan biaya sampai 9.000 Dolar AS atau sekira Rp 126.503.100.

Dengan harga 9.000 Dolar AS, terang Shamsi Ali, jamaah haji dari Amerika sudah bisa tinggal di hotel bintang lima di Makkah maupun Madinah dengan fasilitas yang tidak kalah dari jamaah haji dari Indonesia yang terkadang membayar sampai 20.000 Dolar AS. Ini menunjukkan naik haji dari Amerika jauh lebih murah dari Indonesia.

"Ketiadaan birokrasi juga membuat proses perjalanan haji sangat mudah," ujar Shamsi Ali.

“Kita tidak punya kuota jadi masing-masing travel agen punya hak untuk merekrut," terang Shamsi Ali.

Banyaknya kutipan mungkin jadi penyebab tingginya ONH di Indonesia. Apalagi pengutipan terjadi karena jalur pengurusan pemberangkatan haji yang berlapis.

“Kemungkinan besar ada bayar sini, bayar situ di Indonesia terbiasa untuk memudahkan urusan, biasanya ngasih…ya. Saya tidak ingin memakai kata negatif, tetapi biasanya ngasih nyuap lah. Nah itu masih terjadi," kata Shamsi Ali.

Pendiri Ar Rahman Hajj & Umrah di Washington, AS, Mohamad Joban mengatakan, naik haji dari Amerika jauh lebih murah dibandingkan dari Indonesia.

Perbedaan harga itu cukup mencolok dan sulit diterima. "Memang aneh," ujar Joban.

“Indonesia, mestinya lebih murah karena tiketnya lebih murah. Selain itu, secara jarak, Indonesia ke Arab Saudi lebih dekat dibandingkan Amerika ke Arab Saudi," terang Joban.

Seperti dilansir VOA, Selasa (5/11/2019), Joban menilai banyaknya 'kutipan' dari tingkat bawah sampai ke Kementeriaan Agama, sebagai penyebab tingginya ONH. Pengutipan terjadi karena jalur pengurusan pemberangkatan haji itu berlapis-lapis.

Selain jauh lebih murah, naik haji dari Amerika juga lebih mudah daripada dari Indonesia.

“Pengurusannya singkat, kemudian semua orang bisa mendaftar mendadak selama masih ada kursinya. Pengurusan di sana (Arab Saudi) simpel karena waktunya singkat," ujar Joban menggambarkan proses naik haji dari Amerika.

Di Indonesia, terangnya, tidak ada kemudahan itu. Secara umum calon jamaah haji harus menunggu. Masa tunggu bervariasi, mulai dari 11 sampai 39 tahun, bergantung pada provinsi tempat tinggal calon jamaah.

Menurut Joban, di Amerika tidak perlu menunggu karena jumlah jamaah haji sangat kecil dibandingkan jumlah jamaah haji dari Indonesia.

Ia memperkirakan hanya sekitar 10 ribu jamaah haji dari Amerika, dengan kenaikan sampai 30 persen dibandingkan jumlahnya 25 tahun lalu. Kenaikan itu disebabkan kemudahan transportasi, komunikasi, dan bertambahnya jumlah muslim di Amerika.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya