107 Tahun Muhammadiyah, Ini Pesan KH Ahmad Dahlan Jelang Ajal Menjemput

Abu Sahma Pane, Jurnalis
Senin 18 November 2019 14:59 WIB
KH Ahmad Dahlan. Foto: dok.SM
Share :

HARI ini tepat 107 tahun usia Muhammadiyah, organisasi Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Kampung Kauman, Yogyakarta pada 18 November 1912.

Di sela peringatan Milad ke-107 Muhammadiyah, tentu sangat baik mengingat kembali petuah-petuah sang pendiri. Contohnya pesan Ahmad Dahlan ketika menjelang ajalnya.

Dikutip dari laman Suara Muhammadiyah, Menjelang ajalnya, KH Ahmad Dahlan pernah berpesan kepada iparnya, KH Ibrahim, yang mengurusnya ketika sedang sakit.

Ibrahim ini pula yang menggantikan Ahmad Dahlan sebagai Ketua HB Muhammadiyah (kini Ketua Umum PP Muhammadiyah). Pesannya sebagai berikut:

“Him, agama Islam itu kami misalkan laksana gayung yang sudah rusak vorm-nya (pegangannya), dan rusak pula kalengnya, sudah sama bocor dimakan teyeng (karat), sehingga tidak dapat digunakan pula sebagai gayung.

Oleh karena kita umat Islam perlu akan menggunakan gayung tersebut, tetapi tidak bisa karena gayung itu sudah sangat rusaknya. Sedang kita tidak mempunyai alat untuk memperbaikinya, tetapi tetangga dan kawan-kawan di sekitarku itu banyak yang memegang dan mempunyai alat itu, tetapi mereka juga tidak mengetahui bahwa alat-alat yang dipegang dan dimiliki itu dapat digunakan untuk memperbaiki gayung yang kami butuhkan itu.

Maka kamu mesti berani meminjam untuk memperbaikinya. Siapakah tetangga dan kawan-kawan yang ada di sekitar kamu itu? Ialah mereka kaum cerdik pandai dan mereka orang-orang yang terpelajar yang mereka itu tidak tahu memahami agama Islam. Padahal, mereka itu pada dasarnya merasa dan mengakui bahwa pribadinya itu muslim juga.

Karena banyak, mereka itu memang daripada keturunan kaum Muslimin, malah ada yang keturunan dari penghulu-penghulu dan kiai-kiai terkemuka. Tetapi, karena mereka melihat keadaan umat Islam pada umumnya keadaan krisis dalam segala-galanya, mereka tidak ingin menjadi umat yang bobrok. Oleh karena itu dekatilah mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya sehingga mereka mengenal kita, dan kita mengenal mereka. Sehingga, perkenalan kita bertimbal balik, sama-sama memberi dan sama-sama menerima”. (Syuja’, 2009: 192-193).

Dalam hal ini, Gayung yang dimaksud KH Ahmad Dahlan sang pendiri Muhammadiyah adalah alat untuk mengambil air, terbuat dari kaleng dengan pegangan dari besi atau kayu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya