Bahkan dalam bersedekah, ia berusaha memberikan yang terbaik. la selalu teringat ayat tentang kebajikan yang sempurnya.
"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. "(QS Ali Imran: 92)
Pria ini memang dikenal dermawan. la kerap mencari orang-orang soleh yang kurang mampu (seperti guru, modin, dan sebagainya) untuk dihajikan. Ia juga pernah menyelamatkan rumah yatim piatu yang nyaris disegel pihak lain, karena persoalan perdata.
Setiap Salat Jumat, keropak masjid akan ia isi dengan uang terbesar yang ada di dompet. Hari raya kurban pun ia tak ketinggalan menyembelih satu ekor sapi.
Yusuf bersyukur, kesadaran berderma sudah ditanamkan orangtuanya sejak kecil. Apalagi ia disekolahkan di madrasah, mulai Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, sampai Madrasah Aliyah.
"Jadi kesadaran dan pengetahuan tentang menafkahkan sebagian harta yang kita cintai sudah ditanamkan baik oleh orangtua maupun guru saya," ujarnya.
Kebajikan yang sudah biasa ia lakukan itu menyebabkan janji-janji Allah mewujud dalam hidupnya. "Yang namanya cari uang itu selalu ada saja. Kalau pas misalnya sedang butuh uang, hampir selalu ada seseorang yang transfer ke rekening saya. Biasanya sih keuntungan dari bisnis yang saya jalani," paparnya.
Muhammad Yusuf mengenal Ustadz Yusuf Mansur sejak 2000. Meski keduanya terpisah oleh jarak, kedua sahabat ini selalu berkomunikasi lewat telefon. "Terakhir saya kontak beliau bulan Maret 2009," katanya.