Alhasil karena modalnya berasal dari uang haram, usahanya menjadi tidak berkah. “Setiap usaha makin laris, tiba-tiba ada saja masalah yang membuat usaha saya bangkrut, bahkan sampai empat kali,” kenangnya.
“Suami juga jadi banyak nganggur, sehingga otomatis keperluan keluarga mengandalkan hasil dagang sayuran,” tambah Mala.
Untuk menutupi utangnya, terpaksa ia melego barang-barang di rumahnya. Sehingga melayanglah mebel, TV, VCD, kompor, kulkas dan semua barang yang kira-kira laku dijual. “Pokoknya semua ludes, bahkan rumahpun sudah saya tawarkan ke orang-orang untuk dijual,” paparnya.
Di tengah kondisinya yang serba kalut, ia pun curhat kepada Ustadzah Nur, guru ngaji anaknya. “Mbak Mala, Allah memberikan berbagai musibah ini tentu bukan tanpa tujuan,” demikian nasehat awal ustadzah Nur. “Siapa tahu ini teguran atas perbuatan dosa yang kita lakukan, usaha pakai uang panas misalnya?” lanjutnya.