Saat Gus Dur mengajar di kelas, ia mengenakan celana panjang, dan tidak pernah sekalipun memakai sarung seperti kebanyakan guru yang lain. Hal yang menarik dari itu, "Aku belum pernah sekalipun melihat Gus Dur mengenakan pakaian khas Arab semacam gamis atau 'tob' atau jubah."
Beliau juga tak pernah memakai sorban dengan gulungan besar maupun kecil berwarna putih maupun hijau. Kalaupun pernah, boleh jadi hanya untuk menghormati orang yang memintanya. Atau tak juga sering memakai peci putih khas orang Indonesia usai haji.
Padahal kiai yang lain seperti Kiai Achmad Siddiq misalnya sesekali memakainya. Di dinding rumahnya aku tak melihat foto Gus Dur dengan gaya orang Arab. Ia mengaku tak mengerti pikiran Gus Dur.