Pertemuan 50 Ormas Islam di MUI, Ini Pesan Wamenag Zainut Tauhid

Novie Fauziah, Jurnalis
Rabu 18 Desember 2019 13:52 WIB
Wamenag Zainut Tauhid (Foto: Okezone)
Share :

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar pertemuan dengan berbagai ormas Islam dengan tema Silaturahim Nasional Forum Ukhuwah Islamiyah 2019, Refleksi Perjalanan Penguatan Ukhuwah Islamiyah di Indonesia.

Pertemuan yang digelar MUI ini dihadiri sekitar 50 pimpinan ormas Islam di seluruh Indonesia antara lain Muhammadiyah, Persis, NU. Acara tersebut juga dihadiri Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi.

 

Wamenag Zainut Tauhid mengatakan, ukhuwah Islamiyah penting sebab umat Islam sebagai bagian terbesar dari penduduk Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga dan memajukan bangsa.

"Tentu kita memahami bahwa berdirinya NKRI berkat serangkaian perjuangan panjang, terutama perjuangan para ulama dan umat Islam dari generasi ke generasi," kata Wamenag Zainut Tauhid di Kantor Pusat MUI, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2019).

Menurut Wamenag Zainut Tauhid, perjuangan umat Islam bisa dilakukan dalam bentuk menjaga keutuhan negara dan mensejahterakan masyarakat. Ini juga tujuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kami semua yakin berdirinya suatu bangsa adalah wujud perjanjian kebangsaan yang berisi kesepakatan bersama. Oleh karena itu, penting menunjukan sikap menghormati nilai-nilai negara, yaitu Pancasila, UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan yang disepakati," katanya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pengkajian dan Penelitian, KH Maman Abdurrahman mengatakan, negara Indonesia memberikan jaminan kepada rakyatnya untuk menjalankan agamanya.

Bangsa Indonesia itu sangat majemuk dan beragam. "Kemajemukan ini juga terlihat dalam berbagai ormas Islam yang memiliki sisi berbeda, baik agenda maupun pola gerakannya," kata Kiai Maman.

MUI memiliki pedoman dalam memperkuat ukhuwah, yaitu taswiyatul manhaj (kesatuan pemahaman) dan tansikul harakah (kesatuan gerak).

Maka, terang Kiai Maman, ketika ada perbedaan dalam furuiyah, umat sudah bisa menerima tanpa harus dipertentangkan.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya