Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Nahdlatul Ulama (NU) telah kehilangan ulama terbaiknya, yaitu Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Ghozalie Masroeri.
Kiai Ghozalie Masroeri meninggal dunia hari ini, Rabu 19 Februari 2020. Berita duka ini juga disampaikan oleh Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama, Ali Masykur Musa melalui pesan Whatsapp yang dibagikannya.
"Inna lillahi wa Inna ilaihi raji'un, telah berpulang ke Rahmatullah KH Ghazalie Masroeri (Ketua Lembaga Falakiyah PBNU) pada pukul 10:45 WIB di RS Suyoto, Bintaro. Mohon segala khilafnya dimaafkan. Allahummaghfir lahu warhamhu wa 'afihi wa'fu anhu. Alfatehah... amin. Semoga almarhum. husnul khotimah," ujar Cak Ali.
Informasi selanjutnya juga disampaikan Pengurus Pusat Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PP RMI-NU), KH Abdul Ghafarrozin atau akrab disapa Gus Rozin. Ia mengatakan, kondisi Kyai Ghazalie memang sudah sangat sepuh.
"Iya benar beliau wafat di RS Bintaro. Usianya memang sudah sepuh. Beliau Ketua Lembaga paling sepuh di NU," katanya saat dikonfirmasi Okezone.
Begitu juga dengan Ketua Pengurus Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Robikin Emhas. Ia menuturkan bahwa PBNU sangat berduka dan merasa kehilangan atas kepergian ahli ilmu falak tersebut.
"Seperti diketahui, dalam menentukan akhir dan awal bulan NU ulama menggabungkan dua metode sekaligus, hisab dan ru’yat. Almarhum KH Ghozali Masruri adalah salah seorang diantara ahlinya. Almarhum bahkan dipercaya dan diberi amanah untuk mempimpin lembaga di PBNU yang membidangi hal itu, yakni Lembaga Falakhiyah," tutur Kiai Robikin Emhas.
Lebih lanjut, kata dia, seluruh warga Nahdliyin sangat berutang atas jasa KH Ghozalie Masroeri. Selain itu, PBNU juga sudah menginstruksikan kepada para nahdliyin untuk melakukan Salat Gaib bagi almarhum.
"Semoga jasa beliau menjadi wasilah (jembatan) diturunkannya rahmat kepada almarhum sehingga mendapat tempat terhormat di sisi-Nya," pungkasnya. (DRM)
(Abu Sahma Pane)