Ia pergi ke salah satu masjid di Hanau. Di sana, Peter mengucapkan dua kalimat syahadat dan berlutut di hadapan imam. Kedua tangannya memegang tangan imam dan dengan suara penuh keyakinan ia mengikuti imam yang membacakan dua kalimat syahadat di depannya.
Saat situasi terguncang dan berkabung, syahadat Peter memberi harapan yang nyata. Bahkan di saat yang paling gelap sekalipun, ada cahaya yakni cahaya iman di hati manusia.
(Dyah Ratna Meta Novia)