Pertarungan melawan COVID-19 telah merenggut nyawa banyak orang, baru-baru ini seorang dokter muslim di Pakistan menjadi korban keganasannya.
Seorang dokter muslim asal Pakistan, Dr. Usama Riaz kehilangan nyawanya saat merawat pasien COVID-19 di Gilgit, Baltistan di perbatasan Pakistan dan Iran. Ia menghembuskan nyawa pada Senin, 23 Maret 2020.
Dilansir dari About Islam, Jumat (27/3/2020), Pakistan merupakan negara yang berbatasan China dan Iran, dua wilayah yang terdampak parah COVID-19.
Pakistan melaporkan 658 pasien positif tertular COVID-19 dan tiga di antaranya meninggal dunia.
Di Pakistan alat kesehatan yang tidak memadai, alat pelindung diri (APD) jumlahnya kekurangan. Ditambah banyaknya populasi Pakistan yang mencapai 208 juta jiwa. Membuat banyak pihak meragukan kemampuan Pakistan untuk menanggulangi dampak pandemi COVID-19.
Namun meski tak ada APD, Dr. Usama Riaz tetap berjuang menyelamatkan para pasien COVID-19.
"Dr. Usama Riaz menghabiskan beberapa minggu terakhir untuk melakukan skrining dan merawat pasien dengan COVID-19 di Pakistan. Dia tahu tidak ada APD untuknya namun ia tetap merawat pasien," kata seorang netizen di Twitter.
"Hari ini dia kehilangan pertarungannya sendiri dengan coronavirus. Namun ia memberi hidup dan harapan kepada banyak orang, ia adalah pahlawan," tambah netizen tersebut di Twitter.
"Jika kamu menyelamatkan hidup seseorang, seolah-olah kamu sedang menyelamatkan seluruh umat manusia. Kisahnya dan kisah semua pertempuran itu perlu ditulis agar diingat sejarah. Ini adalah pengorbanan seorang pahlawan sejati.”
Dr. Usama Riaz menjadi dokter Pakistan pertama yang meninggal karena COVID-19. Ia menangani pasien COVID-19 yang diduga baru kembali ke Gilgit-Baltistan dari luar negeri.
Wakil Kepala Asisten Sekretaris Negara AS, Alice Wells menyatakan belasungkawa atas meninggalnya pahlawan muslim tersebut.
“Sedih mendengar kematian Dr. Usama Riaz, yang berada di garis depan perjuangan melawan virus corona di Pakistan. AS mendukung perjuangan Anda,” kata Wells.