"Sama saja engkau mengajar aku membaca kitab bahasa Inggris, aku harus hafal semuanya. Sedangkan tiada sepatah kata jua pun yang kau terangkat artinya kepadaku," kata Kartini.
Dalam surat berikutnya, Kartini mengungkapkan kecurigannya bahwa sang guru juga tak tahu terjemahan Al-Qur'an. Meski begitu kegelisahannya terjawab usai bertemu Kiai Sholeh Darat asal Semarang.
Dalam pertemuan itu RA Kartini menggugah hati sang Kiai agar menerjemahkan isi ayat-ayat dalam Al-Qur'an. Lalu pada akhirnya sang ulama tersebut menerjemahkan surat demi surat.
(Abu Sahma Pane)