"Dari Abu Salamah bin Abdirrahman, ia bertanya kepada Aisyah RA, 'Bagaimanakah shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan?'
Aisyah RA menjawab, 'Rasulullah SAW tidak pernah menambah di dalam Ramadhan dan di luar Ramadhan lebih dari 11 rakaat. Beliau shalat empat rakaat, jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya. Kemudian, beliau shalat empat rakaat jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya. Kemudian, beliau shalat tiga rakaat."
Sholat Tarawih Bisa Dicicil
Ustadz Fauzan juga mengamini bahwa pelaksanaan sholat Tarawih bisa dijeda alias dicicil. Habis sholat isya beberapa rakaat, kemudian dilanjutkan lagi sebelum sahur beberapa rakaat.
Ia mendasarkan dari arti harfiah Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama’ dari تَرْوِيْحَةٌ yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". "Saat capek, sahabat istirahat sambil ngaji, dzikir, baru lanjut lagi," terang Fauzan.
“Saya sendiri tarawih macam-macam. Kalau lagi semangat 20 rakaat. Kalau lagi capek capek 11 rakaat. Formasi 2-2-2-2-2-1, kalau lagi sibuk mengisi tadarus di luar, formasi tarawih bisa jadi 4-4-3. Kalau zaman mudik alias jadi musafir cukup dua rakaat.”
(Muhammad Saifullah )