Cerita Sahrul si Petugas Pemulasaraan Jenazah, Harus Belajar Mensholatkan Mayat

, Jurnalis
Rabu 29 April 2020 22:04 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

Salah satu tantangan dalam pekerjaannya, kata Sahrul, adalah saat mengangkat jenazah. Petugas harus mengangkat jenazah saat membersihkan, memindahkan ke kantong jenazah, juga saat memasukan dalam peti.

"Karena memang kami tidak punya fasilitas yang betul-betul memudahkan untuk memindahkan. Beberapa jenazah meninggal, rata-rata berbobot di atas 70-80 kilogram. Itu yang membuat kami kadang kerepotan," kata Sahrul.

Sahrul mengatakan awalnya ia bingung saat harus mengurus jenazah dengan COVID-19 atau mereka yang masih suspek. Dalam keadaan normal, keluarga orang yang meninggal, bisa ikut memandikan jenazah juga mendoakan.

Sementara, saat pandemi ini, hanya Sahrul dan petugas pemulasaran lain, yang boleh berada dalam satu ruangan dengan jenazah itu.

Sahrul Ridha mendoakan jenazah yang seagama dengannya karena jenazah yang positif COVID-19 atau berstatus PDP, tidak boleh didekati keluarga. Maka itu, ketika mendapat jenazah yang diketahuinya beragama Muslim, yang sesuai agamanya, Sahrul memutuskan mensalatkan jenazah itu.

"Sebelumnya saya tidak pernah ikut mensalatkan jenazah. (Namun dalam pandemi ini), perasaan saya, ini (mensalatkan) adalah kewajiban saya sebagai Muslim," ujar Sahrul.

"Jenazah itu memang bisa membahayakan kita dari segi kesehatan. Tapi satu kewajiban kita untuk memuliakan mereka. Tak usah disuruh, saya pasti salatkan jenazah," tambahnya.

"(Saya berdoa), mudah-mudahan mereka diterima di sisi-Mu dan diampuni dosanya. Juga keluarga diberi ketabahan dan berkah. Saya katakan itu saat mengurus jenazah-jenazah."

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya