SALAH satu gereja di Berlin, Jerman, menampung sebagian umat Islam yang tidak dapat masuk ke masjid untuk sholat Jumat, karena aturan pembatasan kuota dan jarak sosial selama pandemi corona.
Dilansir dari laman Reuters, Sabtu (23/5/2020), Masjid Dar Assalam di distrik Neukölln biasanya dapat menapung ratusan muslim ketika melaksanakan sholat Jumat. Namun saat ini, masjid tersebut hanya boleh menampung 50 orang saja, sebab masih diberlakukan pembatasan sosial akibat pandemi virus corona (Covid-19) di Jerman.
Selama bulan suci Ramadhan, gereja Martha Lutheran di dekat masjid itu memberikan bantuan bagi umat Islam bagi yang ingin melakaanakan sholat karena tidak memiliki tempat, akibat pembatasan jarak dan sosial di masjid.
Baca juga: Meski Non-Muslim, Dokter India Ini Sudah Berpuasa Selama 20 Tahun
"Ini adalah tanda yang bagus dan membawa sukacita di bulan Ramadhan dan sukacita di tengah krisis ini," kata imam Masjid Dar Assalam, Mohamed Taha Sabry.
Ia mengatakan, adanya pandemi Covid-19 ini membuat antar umat beragama bersatu, khususnya dalam melayani masyarakat yang ingin beribadah. "Pandemi ini telah menjadikan kami sebuah komunitas. Krisis menyatukan orang," ucapnya.
Tempat ibadah di Jerman mulai dibuka kembali pada 4 Mei 2020, setelah ditutup selama berminggu-minggu karena mencegah penularan Covid-19. Tapi para jamaah yang akan melang sungkan ibadahnya harus menjaga jarak, minimal satu sama lain 1,5 meter.
Baca juga: Kisah Robert Stanley, Baru Ketahuan Memeluk Islam Seabad Kemudian
Kemudian, gereja yang digunakan umat Islam ini berada di distrik Kreuzberg Berlin. Namun ketika muslim menjalankan ibadahnya di rumah ibadah lain malah tidaklah aneh, karena kawasan ini merupakan pusat budaya di Neukoelln di mana jamaah muslim terbiasa berkumpul.