Kepala Gereja Ortodoks Timur, yang dikenal sebagai Ecumenical Patriarch of Constantinople, yang masih berbasis di Istanbul, Patriark Bartholomew I, pada Selasa 30 Juni memperingatkan bahwa perubahan bangunan itu akan "mengecewakan jutaan orang Kristen" dan memecah belah dunia.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo memperingatkan setiap perubahan dalam status Hagia Sophia akan mengurangi kemampuannya "melayani umat manusia sebagai jembatan yang sangat dibutuhkan antara mereka yang berbeda keyakinan dan budaya".
Baca juga: Singgah di Kota Islam, Abdul Somad Cerita tentang Sejarah Hagia Sophia
Beberapa waktu lalu Duta Besar AS untuk Large for International Religious Freedom, Sam Brownback, telah meminta Turki agar membiarkan gedung itu berfungsi seperti semula.
Tetapi Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu berkeras bahwa Athena tidak memiliki suara dalam keputusan tersebut karena gedung itu berada di wilayah Turki.
"Apa yang kami lakukan di negara kami, dan dengan properti milik kami, itu tergantung kepada kami," katanya kepada stasiun televisi Turki.
Baca juga: Masya Allah, Suara Azan Terdengar Kembali di Hagia Sophia
(Hantoro)