Dari segi arsitektur, masjid ini memiliki campuran seni bangunan, seperti dari Timur Tengah, India, Melayu, dan Eropa.
Baca juga: Arsitektur Unik Masjid Aladdin, Mahakarya Warisan Dinasti Seljuk
"Salah satu di antaranya yaitu Timur Tengah, yaitu dari tiang satu ke tiang yang lain ada memiliki persis seperti masjid-masjid yang ada di Timur Tengah memiliki ladang puda di atasnya. Kemudian Eropa-nya melihat dari sisi sisi bangunan yang ada timbul-timbulnya," ucap Ustadz Ahmad Fachruni, kenadziran Masjid Al Osmani, dikutip dari akun Youtube Official iNews, Selasa (7/7/2020).
Pada masa kepemimpinan Sultan Osmani, masjid ini sempat dijadikan kerajaan dan pusat keagamaan hingga menjadi masjid seperti sekarang. Masjid Al Osmani sempat mengalami renovasi pada 1870 sampai 1872 ketika masa Sultan Mahmud Perkasa Alam.
(Hantoro)