Mengenang 25 Tahun Tragedi Pembantaian 8.000 Muslim Bosnia oleh Serbia

Ade Naura, Jurnalis
Senin 13 Juli 2020 19:40 WIB
Makam muslim Bosnia korban pembantaian pasukan Serbia di Srebrenica (Wikipedia)
Share :

SREBRENICA - Warga Bosnia mengenang 25 tahun tragedi pembantaian 8.000 orang dewasa dan anak-anak muslim di Srebrenica, Bosnia, pada Sabtu 11 Juli 2020. Genosida yang terjadi setelah Perang Dunia II itu sampai sekarang tak ada yang bertanggung jawab.

Peringatan dihadiri keluarga korban dan warga yang selamat dari peristiwa pembantaian yang terjadi pada 1995 itu, tak ada para pemimpin negara dunia yang hadir.

Dalam peringatan tersebut, diingatkan bahwa Serbia selaku pelaku pembantaian tetap menolak untuk mengambil tanggung jawab penuh atas kejadian tersebut.

Baca juga: Tampilan Kompak Busana Muslim ala Mualaf Michael Ruppert dan Adin Lubis

Upacara peringatan diselenggarakan di salah satu pusat bersejarah dan pemakaman di dekat Srebrenica. Salah satu orang kedinasan Bosnia mengatakan bahwa peristiwa Pembantaian Srebrenica secara sistematis masih belum diakui, meskipun sudah ada bukti-bukti yang tidak terbantahkan.

“Saya menghimbau kepada teman-teman di seluruh dunia, bukan hanya dengan kata-kata namun disertai aksi, bahwa mereka tidak akan bisa menerima penyangkalan Genosida ini dan membiarkan para pelaku bebas di luar sana,” kata Sefik Dzaferovic, seorang anggota Kepresidenan Tripartite seperti dilansir dari The Sydney Morning Herald, Senin (13/7/2020).

“Pembantaian Srebrenica telah disangkal (oleh para penguasa Serbia) dan diatur secara cermat seperti kejadiannya di tahun 1995. Kita tidak hanya berhutang pada warga Srebrenica namun kepada kemanusiaan, untuk melawan semua itu.”

Pada Juli 1995, sekitar 8.000 laki-laki dan remaja laki-laki muslim dipisahkan dari istri, ibu, dan saudara-saudara mereka oleh pasukan Serbia. Mereka dikejar dan dibunuh di suatu hutan di Srebrenica oleh pasukan tersebut, dan menjadi pembantaian terkejam di Eropa setelah peristiwa Third Reich.

Pembantaian ini merupakan yang paling kejam di antara perang-perang yang terjadi di Bosnia antara tahun 1992-1995, di mana ini terjadi akibat perpecahan di Yugoslavia.

Lebih dari 100.000 orang terbunuh, dan sebagian besar adalah warga muslim di Bosnia. Mereka terbunuh dalam perang antara Bosnia Serbia, Croatia, dan Muslim sebelum ditengahi kesepakatan berdamai di tahun 1995.

Setelah melakukan pembantaian Srebrenica, tentara Bosnia Serbia membuang jasad korban-korban di galian tanah besar dan dibuang secara terserak. Jasad-jasad dibuang di bagian timur kota untuk menghilangkan barang bukti.

Berkat usaha badan forensik internasional, bagian-bagian tubuh ditemukan di lubang-lubang kecil untuk disusun kembali dan diidentifikasi dengan analisis DNA. Sekitar 7.000 korban ditemukan dan telah diketahui identitasnya.

Para korban yang baru ditemukan akan dimakamkan setiap 11 Juli, yang merupakan hari peringatan dari peristiwa pembantaian tahun 1995. Para korban dimakamkan di pemakaman luas yang masih berkembang di dekat Srebrenica. Pada Sabtu kemarin, 9 pria dan anak laki-laki yang telah diidentifikasi dimakamkan di sana.

(Salman Mardira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya