Keempat, raihlah kesuksesan dunia dan akhirat melalui berbakti kepada, orangtua, karena mereka adalah pintu surga terbaik dan terindah. "inggal bagaimana kita menjaga pintu itu tetap terbuka untuk kita dengan bakti kita kepada mereka berdua,” tutur Ustadz Ainul.
Nabi Muhammad bersabda:
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
Artinya: “Orangtua adalah pintu surga yang paling baik. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya” (HR. Tirmidzi).
Kemudian dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jâmi’ at-Tirmidzi, Al-Qadhi menjelaskan:
أَيْ خَيْرُ الْأَبْوَابِ وَأَعْلَاهَا وَالْمَعْنَى أَنَّ أَحْسَنَ مَا يُتَوَسَّلُ بِهِ إِلَى دُخُوْلِ الْجَنَّةِ وَيُتَوَسَّلُ بِهِ إِلَى وُصُوْلِ دَرَجَتِهَا الْعَالِيَةِ مُطَاوَعَةُ الْوَالِدِ وَمُرَاعَاةُ جَانِبِهِ
Artinya: “Yang dimaksud dari awsath al-bâb adalah sebaik-baiknya pintu dan paling mulianya pintu. Maknanya adalah, sesungguhnya sebaik-baiknya pintu yang menjadi wasilah masuknya seseorang ke dalam surga, juga menjadi wasilah bagi ia untuk mendapatkan derajat yang tinggi ialah dengan mentaati orang tua dan merawat di sisihnya” (Imam al-Mubarâkfûri, Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jâmi’ at-Tirmidzi, juz 4, hal. 522).
(Salman Mardira)