Kisah Raja Namrud Mengaku Tuhan, Membakar Nabi Ibrahim dan Mati Diserang Lalat

Saskia Rahma Nindita Putri, Jurnalis
Senin 27 Juli 2020 15:26 WIB
ilustrasi (stutterstock)
Share :

Menyadari perkataan Nabi Ibrahim benar, rakyat Babilonia menunduk saja. Namun ada di antara mereka yang marah dengan pernyataan Ibrahim lalu melaporkannya ke Raja Namrud.

“Namrud ini punya tradisi setiap pagi, setelah bersih habis mandi, ia selalu duduk di atas tirai, lalu diangkat oleh para pengikutnya dan semuanya begitu melihatnya akan sujud kepada Namrud dan mengatakan ‘Wahai Tuhan Kami Agung Namrud’,” cerita Khalid Basalamah.

“Pada saat itu, Nabi Ibrahim datang ke sana bersama berbondong-bondong manusia masuk ke dalam. Semua orang sujud kepada Namrud, kecuali Nabi Ibrahim. 40 tahun Namrud disujudi dan tidak pernah ada orang bangkang kecuali pada saat itu.”

Namrud bertanya ke Nabi Ibrahim kepada ia tidak sujud kepadanya.

“Aku Ibrahim utusan Allah SWT. Dari mana asalnya kau menyebut dirimu Tuhan? Kau adalah manusia, sama seperti saya, dan juga kami semua. Tuhan hanyalah Allah SWT, Yang Maha Menghidupkan dan Mematikan.”

Namrud menantang Nabi Ibrahim dan ingin membuktikan bahwa dirinya mampu menghidupkan dan mematikan orang.

Namrud memerintahkan prajuritnya menangkap dua pria yang lewat di depan istananya. Satu di antaranya langsung dibunuh tanpa ada yang bisa membantu, satu lagi dibiarkan hidup dengan banyak hadiah.

Membakar Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim tak hilang akal. Beliau meminta Namrud segera menggerakkan matahari dari timur ke barat jika memang dia sebagai Tuhan. Namrud akhirnya terdiam jengkel. Dia memerintahkan prajuritnya menangkap dan memenjarakan Nabi Ibrahim.

“Namrud berpikir tentang apa kira-kira jalan keluarnya, dan keinginan untuk membunuh Ibrahim, tapi tak mau dengan cara yang biasa sehingga tak ada lagi yang membantah ketuhanannya,” kata Khalid Basalamah.

“Sampai munculah ide untuk membakar, karena bakar adalah cara membunuh yang paling menyakitkan. Dibuatlah api dengan biaya besar, Namurd kerahkan segala kekuatan hingga terbuatlah api. Dalam (hadist) riwayat Bukhari disebutkan, kalau burung lewat dan kena asapnya saja, meski terbangnya tinggi, tiba-tiba sudah terpanggang, karena saking besarnya.”

Nabi Ibrahim dikeluarkan dari penjara lalu dilempar ke korbaran api yang sangat besar. Setelah itu Namrud perintahkan untuk membiarkan Ibrahim terpanggang api selama 3 hari.

Mukjizat diturunkan Allah SWT kepada Ibrahim yang tak sedikitpun terbakar kulit dan dagingnya oleh api, hingga selamatlah ia.

“Semua orang yang melihat dalam kondisi bingung, kok bisa Ibrahim, manusia mana dibakar tidak mati. Dan tersebar berita bahwa Tuhan Namrud tidak bisa membunuh Ibrahim karena Ibrahim dibela sama Tuhannya,” tutur Khalid Basalamah.

Dibunuh Lalat

Namrud yang kehilangan akal untuk membunuh Nabi Ibrahim masih tak sadar untuk menyembah Allah SWT. Maka diceritakan suatu waktu datanglah seekor lalat yang masuk ke lubang hidungnya. Lalat itu menyerang dirinya hingga turun perintah kepada para prajuritnya untuk membunuh serangga kecil ini namun tak ada yang mampu melakukannya.

Dengan kuasa Allah SWT, lalat itu masuk ke tubuhnya melalui lubang hidungnya dan menetap di dalam otak, tak keluar selama tiga hari. Bisingnya serangga dalam kepalanya itu membuat dirinya tak henti memukuli kepalanya sendiri hingga akhirnya Namrud meninggal dunia.

(Salman Mardira)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya