Tradisi Unik Perayaan Idul Adha di 10 Negara, dari China hingga Turki

Saskia Rahma Nindita Putri, Jurnalis
Minggu 02 Agustus 2020 09:30 WIB
Tradisi hias hewan kurban di Turki (Foto Travellingyuk)
Share :

HARI Raya Idul Adha disunahkan menyembelih hewan kurban, sebagaimana diajarkan oleh Nabi Ibrahim kemudian disempurnakan oleh Rasulullah SAW. Nabi bersabda;

"Berkurban dengan dua kambing gemuk dan bertanduk. Saya melihat Nabi Saw meletakkan kedua kakinya di atas pundak kambing tersebut. Kemudian Nabi SAW membaca basmalah, takbir, lalu menyembelih dengan tangannya sendiri." (HR Bukhari dari Anas bin Malik)

Baca juga:  Strategi Arab Saudi Gelar Ibadah Haji 2020 Dinilai Tepat

Idul Adha dirayakan dengan berbagai tradisi unik di seluruh dunia. Tentu saja kemeriahnya jauh berbeda dibanding sebelum pandemi Covid-19. Meski bentuknya berbeda-beda, tujuan satu yakni membesarkan hari yang agung dalam Islam sekaligus jadi momentum syiar dan mendekatkan diri kepada Allah.

Berikut tradisi unik perayaan Idul Adha di 10 negara seperti dikutip dari video rangkuman yang disiarkan channel Youtube Islam Populer:

1. China

Walaupun bukan negara mayoritas muslim, umat Islam di China dalam merayakan Idul Adha tak kalah meriah. Jika di Indonesia Idul Adha akan ramai di malam takbiran, maka di China serunya Idul Adha berlangsung selama 4 hari, sampai habis Hari Tasyrik.

Dalam jangka waktu tersebut, mereka melakulan tadarus Alquran, melantunkan puji-pujian kepada Allah, berkumpul dengan muslim dari negara lain, bertukar bingkisan. Pada Hari Arafah, ada tradisi memasak hidangan untuk buka puasa arafah bersama.

2. India

Bagi warga Kota Srinagar, ibu kota negara bagian Jammu dan Kashmir di India, Idul Adha adalah perayaan yang penting. Jika di Indonesia kita terbiasa menyiapkan sajian makanan menjelang Idul Adha, maka di India warga Muslim akan membeli baju dan hadiah untuk diberikan ke keluarga atau teman dekat.

Kalau Idul Adha bertepatan di bulan Agustus atau September, kota ini akan dipenuhi dengan turis. Menjelang Idul Adha, 3 hari sebelumnya akan diadakan festival. Jika bertepatan dengan hari libur, maka pedagang roti, daging dan makanan manis akan diserbu oleh warga dan turis.

3. Arab Saudi

Daging kurban biasanya dibagikan kepada tetangga terdekat rumah saja. Kalau di Arab Saudi, daging kurban dari pemerintah kerajaan akan dibagikan kepada negara-negara lain, seperti Afrika, Asia Tengah dan Asia Selatan.

Jika di Indonesia banyak yang berkurban dengan sapi atau kambing, lain halnya dengan di Arab yang biasa mengkurbankan unta.

4. Bangladesh

Hari raya selalu identik dengan mudik. Jika di Indonesia akan semarak mudik menjelang Idul Fitri, maka lain halnya dengan di Bangladesh yang justru beramai-ramai melakukan tradisi mudik di Hari Raya Idul Adha. Semua stasiun dan terminal tempat naik turun penumpang akan ramai oleh pemudik.

Mereka rela berdesak-desakan untuk dapati tiba di lokasi tujuan, bahkan tak sedikit yang nekat menaiki atas gerbong kereta. Segala perjuangan tersebut dilakukan oleh para warga Bangladesh karena Idul Adha dianggap sebagai momentum penting sebagai sumber kebahagiaan dan penuh suka cita yang tak ingin dilewatkan tanpa keluarga.

 

Arus mudik di Jakarta (Okezone.com/Arif)

Selain itu dalam menyembelih hewan kurban tak bisa dilakukan oleh sembarang orang, hewan yang dikurbannya juga tentunya harus sangat dipastikan dalam keadaan yang sehat.

5. Pakistan

Salah satu negara yang menjunjung tinggi hari raya umat Islam adalah Pakistan. Masyarakat Pakistan ketika Idul Adha tak ingin kehilangan momen hari raya ini. Mereka memilih menutup toko, pemerintah disana juga memberikan libur kepada para pekerja selama 4 hari untuk bisa berpuasa Arafah dan melaksanakan Idul Adha dengan khidmat.

Perayaan Idul Adha dianggap lebih syahdu dibandingkan dengan Idul Fitri di negara ini. Selain itu, di Pakistan hewa kurbannya harus mengikuti tradisi sebelum sembelih, yakni dengan dimandikan terlebih dahulu dan diberi hiasan bunga.

6. Inggris

Bagi yang pernah merasakan perayaan Idul Adha di Inggris, tentu tak asing dengan istilah Savory Ied. Istilah ini muncul karena kebanyakan makanan yang dihidangkan saat Idul Adha mayoritas bercita rasa gurih. Makanan yang biasa disajikan adalah makanan khas Timur Tengah dan India.Tak hanya itu, mereka juga akan menyajikan makanan manis sebagai hidangan penutup. Sama halnya denga Indonesia, masyarakat disana juga melaksanakan sholat Ied dan membagikan daging kurban.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya