MANUSIA ialah makhluk yang tak pernah luput dari perbuatan dosa. Seseorang pasti pernah melakukan kesalahan atau kekhilafan dalam hidupnya. Berbuat dosa akan membuat hati kita ditutupi noda hitam yang lama kelamaan akan menjadi pekat.
Lantas, bagaimana agar kita bisa kembali ke jalan lurus yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala? Pertama-tama yang harus kita lakukan ialah menyucikan hati terlebih dahulu, sehingga hati menjadi suci penuh cahaya taufik dan hidayah.
Pimpinan Majelis Taklim dan Sholawat Nurul Musthofa, Krejengan, Probolinggo, Jawa Timur, Habib Abdul Qadir bin Zaid Ba'abud mengisahkan nasihat Lukman Al-Hakim kepada putranya.
Lukman berpesan; "Wahai anakku hendaknya kamu cari orang yang alim. Jika ada majelis orang alim, duduki. Dengarkan kalimat-kalimat dan nasihat-nasihat oleh ulama tersebut, dengarkan. Karena Allah menghidupkan hati yang mati dengan cahaya ilmu, dengan nasihat-nasihat ulama itu, hatimu akan hidup, sebagaimana tanah yang kering kalau dituruni hujan,” demikian nasihat Lukman Al-Hakim.
Baca juga: Masjid Bersejarah Era Kekaisaran Ottoman di Yunani Dilempari Batu
Habib Abdul Qadir menjelaskan, hujan diibaratkan seperti ilmu dan tanah adalah hati. Ketika hujan mengenai tanah, maka akan tumbuh rumput.
“Kalau hati sudah mulai sumpek, sudah mulai resah, datang ke majelis ilmu, karena cahaya ilmu yang disampaikan ulama bisa menghidupkan hati yang mati,” ujar Habib Abdul Qodir, dikutip dari channel YouTubenya, Jumat (7/8/2020).
Bahkan ulama kharismatik yang juga pendiri Daarul Musthofa, Hadhramaut, Yaman, Habib Umar bin Hafidz juga pernah mengatakan bahwa seandainya jika orangtua kita yang sudah meninggal diberi izin hidup kembali oleh Allah, mereka akan langsung datang ke pengajian atau majelis ilmu. Karena duduk di majelis lebih afdhal dibanding ibadah-ibadah sunah.