DARI keseluruhan kisah 25 Nabi dan Rasul yang diceritakan dalam Alquran, salah satu di antaranya adalah kisah dari Nabi Daud alaihissalam. Nabi Daud adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan wahyu dan memberi peringatan pada kaum Bani Israil.
Anugerah pemberian tanggung jawab oleh Allah kepadanya sebagai nabi ini tentu dibarengi dengan mukjizat yang Allah berikan kepadanya, di mana di antaranya adalah bersuara merdu, mampu melunakkan besi, serta berkemampuan untuk mengajak dan mengetahui bahwa gunung-gunung dan burung-burung sedang bersujud dan bertasbih kepada Allah.
Nabi Daud ialah seorang hamba Allah yang sangat mulia. Sebagaimana sering disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits-haditsnya tentang Nabi Daud yang patut menjadi contoh sebagai teladan dari para sahabat. Nabi Daud dikisahkan sebagai manusia yang sangat rajin beribadah.
Dalam haditsnya, Rasulullah sering memuji Nabi Daud seperti dalam hadits Al Miqdam radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang memakan makanan yang terbaik, seperti dia memakan makanan dari hasil kerjanya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Daus beliau makan dari hasil kerjanya sendiri,”.
“Tentunya hal ini menjadi gambaran yang mulia, sebagaimana dicontohkan kepada kita agar termotivasi untuk seseorang agar tidak meminta-minta kepada orang lain. Tidak berharap kepada orang lain,” ucap dai muda Ustadz Firanda Andirja, dikutip dari channel YouTubenya, Kamis (13/8/2020).
Baca juga: Dianjurkan Perbanyak Ibadah di Hari Kamis, Pintu Surga Terbuka Lebar
Tak hanya itu, kelebihan lain yang dimiliki Nabi Daud ialah suaranya yang begitu merdu ketika membaca Kitab Zabur, sebuah kitab yang diturunkan kepadanya. Saking indahnya, bahkan disebutkan bisa sampai membuat gunung dan burung-burung ikut bertasbih bersamanya.
Nabi Daud merupakan seorang hamba yang sangat taat beribadah dan begitu dicintai Allah. Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu anhuma bahwa Rasulullah bersabda: “Sholat yang paling dicintai oleh Allah adalah sholatnya Nabi Daud dan puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Nabi Daud,”
Lalu, bagaimanakah sholat serta puasa yang diamalkan Nabi Daud sehingga menjadikan ia begitu dicintai Allah? Ustadz Firanda menjelaskan bahwa Nabi Daud memiliki kepandaian dalam mengatur waktu baik untuk beribadah maupun beristirahat.
“Adapun sholatnya beliau itu tidur setengah malam, dan beliau bangun di sepertiga malam untuk sholat malam, dan kemudian beliau tidur lagi di seperenam malam. Ia membagi malamnya menjadi tiga, ia malamnya tidur, lalu di sepertiga malam bangun, kemudian di penghujung malam tidur lagi. Metode ini sangat bagus, tidur dahulu kemudian bangun sholat malam kemudian tidur lagi, sehingga tatkala subuh sudah segar lagi,” tuturnya.
Metode pembagian jam ala Nabi Daud ini baik diterapkan oleh umat muslim. Di mana kita kebanyakan masih keliru dalam membagi jam seperti bangun di sepertiga malam dan tetap terjaga hingga subuh, yang nyatanya selepas sholat Subuh akan merasa begitu mengantuk karena kurangnya waktu beristirahat.
Tak hanya sholat, ibadah berpuasa juga sering diamalkan oleh Nabi Daud. Puasa yang sering dilakukan oleh beliau ialah dengan sistem berselang hari, yakni dengan sehari berpuasa dan sehari tidak, begitupun seterusnya.