Sarah pun merasa takut karena akan berhadapan dengan raja yang zalim. Ia pun berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar melindunginya, sebab Fir'aun mencoba untuk menyentuhnya karena melihat kecantikannya.
Ketika akan menyentuh Siti Sarah, tangan Fir'aun seketika lumpuh. Tak mampu untuk bergerak, apalagi untuk memegang istri Nabi Ibrahim itu. Lalu ia berkata kepada Sarah.
"Aku berjanji tak akan mengganggumu. Mohonlah kepada Tuhanmu agar melepaskan tanganku. Sungguh, aku tidak akan menyakitimu,".
Sarah kembali berdoa, "Ya Allah, jika benar yang ia katakan, lepaskanlah tangannya."
Allah Ta'ala mengabulkan doanya. Tangan sang raja pun terlepas dan ia sembuh dari kekakuan tubuhnya. Namun, ia mengingkari janjinya. Ia kembali mendekati Sarah setelah tangannya dapat kembali bergerak. Kejadian yang sama pun terulang hingga tiga kali.
Hingga akhirnya Fir'aun menyerah, dan menganggap bahwa Sarah adalah jelmaan setan. Kemudian memerintahkan kepada para utusannya untuk memulangkan Siti Sarah ke rumahnya.
Lalu Fir'aun pun memberikan seorang budak, yaitu bernama Siti Hajar. Di mana Siti Hajar akhirnya diminta oleh Sarah untuk menjadi istri kedua Nabi Ibrahim.
(Rizka Diputra)