UMAT Islam telah memasuki tahun baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah yang bertepatan pada Kamis 20 Agustus 2020. Dalam bulan Muharram yang suci ini kaum Muslimin disarankan lebih giat menjalankan berbagai ibadah, salah satunya adalah puasa sunah.
Terdapat beberapa hadis bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyarankan umatnya melaksanakan puasa sunah pada bulan Muharram.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَفْضَلُ الصِّيَامِ، بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram." (HR Muslim)
Baca juga: Keajaiban 10 Muharram, Nabi Adam Tobat hingga Yunus Keluar dari Perut Ikan
Maksud dari hadis tersebut bahwa puasa bulan Muharram merupakan puasa yang utama atau yang terbaik setelah puasa wajib di bulan Ramadhan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
"Dari Abu Huraira, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Puasa terbaik setelah Ramadhan adalah bulan milik Allah Subhanahu wa ta'ala, Al Muharram, dan sholat terbaik setelah yang wajib adalah yang dilakukan pada malam hari." (HR Muslim)
Berikut ini puasa-puasa sunah yang bisa ditunaikan pada bulan Muharram:
Puasa Tasu'a
Puasa Tasu'a dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram atau tahun ini bertepatan dengan Jumat 28 Agustus 2020. Puasa Tasu'a dilakukan untuk membedakan umat Islam dengan Yahudi.
"Di antara bulan Muharram ada satu hari yang sangat istimewa adalah 10 Muharram atau Asyura, akan tetapi lebih hebat lagi jika ditambahkan tanggal 9 agar berbeda karena tanggal 10 Asyura merupakan puasa hari yang biasanya dilakukan oleh orang Yahudi," jelas Buya Yahya, dikutip dari akun Youtube Al Bahjah TV, Jumat (21/9/2020).
Dijelaskan dalam riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma bahwa ketika Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam melakukan puasa hari Asyura dan memerintahkan kaum Muslimin untuk melakukannya, ketika itu ada yang berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.
"Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani."
Lantas Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengatakan:
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
"Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)– kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan."
Ibnu Abbas mengatakan:
فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
"Belum sampai tahun depan, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia." (HR Muslim nomor 1134)
Baca juga: 3 Hal Baik yang Bisa Dilakukan di Tahun Baru Islam 1 Muharram
Imam Asy Syafii dan ulama Syafiiyyah, Imam Ahmad, Ishaq, dan selainnya mengatakan bahwa dianjurkan (disunahkan) berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh sekaligus; karena Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat (berkeinginan) berpuasa juga pada hari kesembilan. (Lihat Syarh Muslim, 8: 12–13)
Ibnu Rajab mengatakan, "Di antara ulama yang menganjurkan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram sekaligus adalah Imam Asy Syafii, Imam Ahmad, dan Ishaq. Adapun Imam Abu Hanifah menganggap makruh jika seseorang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja." (Lihat Latho-if Al Ma’arif, halaman 99)