PIHAK-pihak di Arab Saudi pada tiga tahun silam menemukan ratusan batu misterius. Kini para arkelolog meyakini batu itu sebagai salah satu yang tertua di dunia, berasal dari 7.000 tahun silam.
Itu artinya struktur itu lebih tua dibandingkan Piramida Giza di Mesir dan Stonehenge di Inggris yang diperkirakan berusia 4.500 tahun serta 5.000 tahun.
Baca juga: Sederet Masjid Kuno Saksi Sejarah Perkembangan Islam di Kota Jeddah
Pernah disebut "gerbang", ratusan batu berbentuk persegi panjang itu sekarang disebut "mustatil" atau bahasa Arab untuk persegi panjang.
Struktur batu tersebut kemungkinan digunakan untuk ritual berdasarkan laporan terbaru yang dirilis tim peneliti di Jurnal Holocene.
"Fenomena mustatil menandati perkembangan luar biasa arsitektur monumental saat ratusan struktur itu dibangun di Arabi Saudi bagian barat laut," jelas laporan penelitian itu, dikutip dari Sindonews, Rabu (26/8/2020).
"Landscape monumental itu mewakili salah satu bentuk skala besar paling awal dari konstruksi struktur batu monumental mana pun di dunia," ungkap laporan tersebut.
Baca juga: Melihat Bir Tuwa, Sumur Pemandian Nabi Setelah Ibadah Haji
Para peneliti menggunakan penanggalan radiokarbon dari arang yang ditemukan di dalam salah satu struktur yang berasal dari 5.000 tahun sebelum masehi.
Struktur itu memiliki lebar 15 meter dan panjang 600 meter. Analisis lebih lanjut pada monumen tersebut ditemukan bahwa ada yang dibangun di bagian ujung persegi panjang lainnya dengan beberapa desain geometrik itu tidak pernah ada sebelumnya.
Mustatil yang pertama ditemukan di lahan lahar Gurun Harrat Khaybar, namun tim arkeologis mengidentifikasi mustatil di Gurun Nefud di utara Arab Saudi menggunakan citra satelit resolusi tinggi dan data dari Google Earth.
"Sangat mungkin struktur itu memiliki visual yang spektakuler," ungkap Kepala Tim Peneliti Huw Groucutt.
Ia mengutip Max Planck Institute menyatakan, "Mungkin itu lokasi pengorbanan hewan atau pesta."
Baca juga: Masjid Al Madhoun, Saksi Sejarah Masuk Islam Budak Penolong Nabi Muhammad
(Hantoro)