Tere juga menceritakan dalam mimpinya bahwa ibunya berpesan, jika ia menjadi seorang muslim saat ini, maka jadilah muslim yang baik.Di tahun setelahnya, ketika bapaknya meninggal, Tere juga sempat diberikan mimpi.
“Ini sebuah pesan lagi untuk saya dari langit. Oke berarti, enggak boleh main-main. Mamah saya sudah berpesan, jadi Islam yang benar. Dan ya, saya selama ini mengakui saya pendosa, saya banyak sekali melakukan kesalahan. Tapi, saya enggak mau akhir hidup saya, saat saya meninggal saya enggak bisa mengucapkan kalimat Laa ilaa ha ilallahu Muhammad Rasulullah,” beber Tere sambil menangis.
Tere mengaku dalam setiap perkataannya, kalau dia adalah seorang yang bodoh. Tapi, dari kebodohan itulah dia terus belajar mencari tahu apa yang tak diketahuinya.
“Alhamdulillahnya, setelah saya ikhtiar, Allah berikan saya nikmat untuk saya bisa pergi umrah. Tak lama kemudian Allah berikan lagi nikmatnya, ada forum Khalaqoh Qur’an yang buat saya belajar tahsiq sampai saat ini. Itu nikmat yang terus Allah kasih bagi setiap hambanya yang berserah diri. Karena Allah izinkan saya mengenal-Nya.” ucapnya diakhir cerita yang Tere berikan.
(Vitrianda Hilba Siregar)