Ini Hikmah di Balik Menyembelih Hewan Kurban

Hantoro, Jurnalis
Rabu 16 Juni 2021 21:37 WIB
Ilustrasi hewan kurban. (Foto: Unsplash)
Share :

MENYEMBELIH hewan kurban adalah salah satu amal ibadah yang dianjurkan ketika momen hari raya Idul Adha. Disarankan untuk memilih hewan kurban dengan kondisi terbaik agar lebih afdhal dan mendapat ganjaran pahala melimpah dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

Menyembelih hewan kurban hendaknya dilakukan oleh mereka yang mampu. Pasalnya, ada pahala dan keutamaan besar yang bisa diraih. Inilah yang menjadi dasar anjuran pelaksaan amal ibadah tersebut.

Melaksanakan penyembelihan hewan kurban juga bentuk keimanan dan ketakwaan seorang mukmin kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Ini salah satu ibadah mulia dan bentuk pendekatan diri kepada Allah Ta'ala, bahkan seringkali keutamaan ibadah kurban dibarengi dengan sholat.

Baca juga: Jelang Idul Adha 1442H, Yuk Ketahui Syarat-Syarat Hewan Kurban 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Artinya: "Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah." (QS Al Kautsar: 2)

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya: "Katakanlah: sesungguhnya sholatku, nusuk-ku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam." (QS Al An’am: 162)

Di antara tafsiran an-nusuk adalah sembelihan, sebagaimana pendapat Ibnu Abbas, Sa'id bin Jubair, Mujahid, dan Ibnu Qutaibah. Az Zajaj mengatakan bahwa makna an-nusuk adalah segala sesuatu yang mendekatkan diri kepada Allah Azza wa jalla, namun umumnya digunakan untuk sembelihan.

Adapun hikmah di balik menyembelih hewan kurban setidaknya ada empat. Apa saja? Berikut ini rinciannya, seperti dikutip dari laman Muslim.or.id.

Baca juga: Rasulullah Sangat Senang Konsumsi Daging, Ini Alasannya 

1. Menghidupkan ajarab Nabi Ibrahim Alaihissalam

Dengan berkurban berarti menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim –khalilullah (kekasih Allah)- Alaihissalam yang ketika itu Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan beliau untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Ismail Alaihissalam saat hari An-Nahr (Idul Adha).

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Artinya: "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: 'Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab: 'Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar'." (QS As-Saffat: 102)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya