Inilah Ulama Pahlawan Nasional, Mulai KH Hasyim Asy'ari hingga KH Abdul Chalim

Ahmad Haidir, Jurnalis
Selasa 17 Agustus 2021 19:37 WIB
KH Hasyim Asy'ari salah satu ulama pahlawan nasional. (Foto: Wikipedia.org)
Share :

HARI ini Indonesia memperingati 76 tahun kemerdekaan. Kondisi ini tidak lepas dari pengorbanan para pejuang. Termasuk para ulama pahlawan nasional.

Para ulama tersebut selain berdakwah mensyiarkan ajaran agama Islam, juga turut berjuang dalam upaya meraih kemerdekaan negeri. Berkat jasanya, sejumlah ulama pun dianugerahi gelar 'Pahlawan Nasional' oleh pemerintah.

Siapa sajakah sosok ulama pahlawan nasional tersebut? Berikut daftarnya, sebagaimana telah MNC Portal rangkum.

Baca juga: KH Hasyim Asy'ari Ulama Sekaligus Pejuang Terapkan 4 Strategi Jitu 

1. KH Hasyim Asy'ari

Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari adalah sosok ulama besar bangsa yang juga tokoh utama penggagas berdirinya organisasi NU pada 31 Januari 1926. KH Hasyim Asy'ari ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 17 November 1964 berkat jasanya yang sangat vital dalam melawan penjajah.

Banyak sekali jasa KH Hasyim Asy'ari untuk bangsa, salah satunya memutuskan NU untuk mengeluarkan resolusi Jihad Fi Sabilillah yang direkomendasikan untuk Pemerintah Republik Indonesia yang baru berdiri saat itu.

Jihad Fi Sabilillah adalah seruan untuk umat Islam dengan fatwa bahwa setiap orang dewasa yang berada dalam radius 90 kilometer dari medan pertempuran melawan penjajah, wajib ikut berperang.

Fatwa legendaris tersebut dikeluarkan pada 22 Oktober 1945. Tanggal tersebut kemudian dijadikan sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2015.

Baca juga: Deretan Masjid Saksi Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 

2. KH Abdul Wahid Hasyim

Like father like son adalah ungkapan yang sangat tepat menggambarkan sosok KH Abdul Wahid Hasyim yang merupakan putra dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari.

Seperti ayahnya, KH Abdul Wahid Hasyim turut berjuang dalam usaha meraih kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Di Pondok Pesantren Tebuireng, ayah dari presiden keempat Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut memelopori masuknya ilmu pengetahuan umum ke dunia pesantren dengan mendirikan Madrasah Nizamiyah dengan komposisi ilmu umum 70 persen, ilmu agama 30 persen. Ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 17 November 1960.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya