Ustadz Adi Hidayat Beri Tahu 3 Cara Pembuktian Iman Manusia

Ahmad Haidir, Jurnalis
Jum'at 20 Agustus 2021 19:37 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (Foto: YouTube Adi Hidayat Official)
Share :

USTADZ Adi Hidayat (UAH) mengatakan iman dan Islam adalah dua hal yang saling melengkapi. Bisa saja seorang Muslim mengaku beriman dengan mengucap kalimat syahadat dan meyakini secara sungguh-sunguh bahwa tiada tuhan selain Allah Subhanahu wa ta'ala, namun hal itu tidak tercermin dalam tindakan dan perilakunya.

Lalu bagaimana cara membuktikan keimanan seseorang? Ustadz Adi Hidayat, dikutip dari kanal YouTube-nya Adi Hidayat Official, Jumat (20/8/2021), menjelaskan mengenai hal tersebut.

Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Ayat-Ayat Alquran Pencegah Lupa 

1. Dilihat dari amal salih

Bukti bahwa seseorang beriman adalah dilihat dari amal salihnya. Adapun amal salih ini terbagi menjadi dua, yaitu amalan ritual (Hablum Minallah) dan amalan sosial (Hablum Minannas) yang akan tampak dalam kehidupan sehari-hari.

"Lalu yang paling pertama untuk mengecek keimanan seseorang adalah cek sholatnya, sudah benarkah? Hal ini juga sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalam Surah An-Nisa Ayat 103," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

Artinya: "Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk, dan ketika berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."

UAH mengungkapkan bahwa ciri orang beriman itu jangankan sholatnya, waktu sholatnya pun paham. Makin cepat merespons panggilan sholat berarti makin imannya bagus.

Baca juga: Tahun Baru Islam 1443H, Ini Pesan Mendalam dari Ustadz Adi Hidayat 

2. Hati dan jiwanya bergetar saat nama Allah disebut

Selanjutnya ciri orang beriman adalah ketika ia mendengarkan nama Allah Subhanahu wa ta'ala sedang dilafazkan, terutama dalam hal ini melalui azan, maka bergetarlah hati dan jiwanya. Allah Ta'ala berfirman:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal." (QS Al Anfal: 2)

"Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kalimat pembuka azan adalah mengumandangkan nama Allah. Adapun kalimat La ilahailallah (kalimat saksi tiada tuhan selain Allah) juga diikuti dengan komitmen untuk menyembah-Nya," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam kitab suci Alquran Surah Thaha Ayat 14:

اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ

Artinya: "Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah sholat untuk mengingat Aku."

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya