PENGERTIAN mujahadah an nafs adalah pengendalian diri mengendalikan hawa nafsu. Hal ini bisa diambil pelajaran dari kisah Nabi Yusuf Alaihissallam. Demikian sebagaimana dikutip dari laman Dikbud Provinsi NTB.
Ketika berusia masih sangat belia, Nabi Yusuf Alaihissallam dicemplungkan dengan sengaja ke sebuah perigi oleh saudara-saudaranya sendiri. Ia memang selamat setelah ditemukan oleh serombongan kafilah. Namun, mereka membawa Yusuf kecil ke Mesir dan menjualnya sebagai hamba sahaya.
Baca juga: Keutamaan Surah Al Quraisy Ayat 1-4 Berisi Kemuliaan dari Allah Ta'ala
Untuk beberapa lama Nabi Yusuf Alaihissallam pun hidup sebagai pembantu di rumah seorang pejabat Mesir. Sejalan dengan usianya yang tumbuh dewasa, ujian pun mendatanginya. Istri si pejabat bersiasat merayu dan menggoda Si Tampan Yusuf.
Inilah ujian yang sangat berat karena justru Nabi Yusuf Alaihissallam-lah yang kemudian menjadi tertuduh melakukan perbuatan mesum kepada majikannya.
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Artinya: " Yusuf berkata: 'Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh." (QS Yusuf: 33)
Seperti diketahui, Nabi Yusuf Alaihissallam akhirnya dipenjara. Inilah bagian memilukan dari kehidupan manusia.
Baca juga: Viral Wanita Tukang Cukur Pertama di Arab Saudi
Apa yang selanjutnya terjadi terhadap Nabi Yusuf Alaihissallam? Apakah ia terpuruk dan tenggelam dalam kesengsaraan?
Tidak! Tetapi lihatlah, penjara justru menjadi batu ujian terhadap kenabian Nabi Yusuf Alaihissallam. Lalu yang lebih membahagiakan adalah melalui kisah itu Allah Subhanahu wa ta'ala mempertemukan kembali Nabi Yusuf Alaihissallam dengan orangtua dan saudara-saudaranya.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)