SEBAGAI salah satu utusan terakhir dari Allah Subhanahu wa ta'ala sekaligus pembawa ajaran agama Islam, sosok Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tentu sangat diagungkan. Makam Nabi pun mendapat perhatian dan penjagaan yang ketat dari tentara Kerajaan Arab Saudi.
Adapun jasad Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dimakamkan di kawasan Raudhah di dalam Masjid Nabawi, Kota Madinah. Sejarah mencatat bahwa terdapat beberapa upaya pencurian jasad Nabi, namun berkat perlindungan Allah Subhanahu wa ta'ala, tindakan jahat tersebut gagal.
Penasaran bagaimana saja aksi nekat upaya pencurian tersebut? Berikut MNC Portal sajikan daftar dan ulasannya, seperti dikutip dari kanal YouTube Tafakkur Fiddin, Selasa (16/11/2021).
Baca juga: Dubai Gelar Pameran Kehidupan 25 Nabi, Disajikan Juga dalam Bahasa Indonesia
1. Upaya pencurian oleh Raja Al Hakim Biamrillah
Melalui buku 'Sejarah Masjid Nabawi As Syarif', sejarawan Muhammad Ilyas Abdul Ghani mencatat bahwa upaya pencurian pertama terhadap jasad Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam justru dilakukan oleh seorang raja bernama Al Hakim Biamrillah.
Penguasa Daulah Fatimiyah itu dihasut oleh salah seseorang bernama Zindiq untuk mencuri jasad Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam guna menarik perhatian masyarakat dunia terhadap negerinya.
Rencana pun disusun hingga akhirnya saat malam eksekusi, Allah Subhanahu wa ta'ala mengirim angin besar ke Madinah yang menjadi penghalang dari aksi kejahatan tersebut.
Baca juga: Kisah Mukjizat Nabi Shaleh: Keluarnya Unta dari Dalam Batu dan Azab untuk Kaum Tsamud
2. Upaya pencurian jilid II oleh Raja Daulah Fatimiyah
Tampaknya Raja Al Hakim Biamrillah tidak main-main dengan rencana jahatnya. Ia sampai dua kali melakukan aksi nekat tersebut.
Belajar dari kegagalan pertama, ia dan tentaranya memutuskan mengubah strategi dalam upaya pencurian kedua yang mereka lakukan. Penguasa Daulah Fatimiyah itu kemudian mengutus tentaranya untuk menggali tanah hingga berhasil menembus masuk ke makam Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
Di situlah pertolongan Allah Subhanahu wa ta'ala kembali hadir. Masyarakat Madinah tiba-tiba saja mendengar seruan "Nabi kalian akan diambil jasadnya". Mendapati informasi tersebut, warga berbondong-bondong melakukan penyelidikan dan akhirnya mereka mendapati orang suruhan Raja Al Hakim itu sedang menggali tanah lantas menghukumnya.