Al Battani mengikuti tulisan-tulisan Ptolomeus serta mengembangkan karya Ptolomeus yaitu 'The Almagest'. Saat mempelajari karya inilah Al Battani menemukan penemuan besar, yaitu titik Aphelium, titik terjauh bumi saat mengitari matahari setiap tahunnya. Teori ini sangat berbeda dengan penemuan ilmuwan Ptolomeus dan astronomi Yunani lainnya.
Melalui penemuan dan pengembangan yang akurat ini Al Battani mampu menemukan bahwa bumi mengitari matahari selama 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik selama setahun.
Baca juga: Tokoh Muslim Dunia: Ibnu Nafis sang Bapak Peredaran Darah
Kontribusi ini tidak lepas dari penerapan ilmu geometri pada bidang astronom yang berdampak penemuan akurat tentang perhitungan hari dalam setahun dan terus digunakan hingga saat ini.
Al Battani meninggal pada tahun 929M di Qarr Al-Jizz dalam perjalanan pulang dari Baghdad. Buah pemikirian serta kontribusinya pada bidang astronomi dianggap sebagai astronom terbaik dan terkenal dari peradaban islam pada abad pertengahan. Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: 5 Fakta Fatmawati Istri Soekarno, Pahlawan yang Sederhana hingga Pintar Mengaji
(Hantoro)