KISAH Nabi Sulaiman Alaihissallam memang selalu memberikan pelajaran berarti bagi kaum Muslimin. Seperti cerita sebuah teladan tentang manfaat sedekah yang dikisahkan dalam kitab Tanqih al-Qaul al-Hatsit yang ditulis ulama legendaris Syekh Nawawi al-Bantani (1813—1897 Masehi) sebagai syarah (penjelasan) atas hadis-hadis pilihan dalam kitab Lubab al-Hadits karya Imam as-Suyuthi (1445—1505M).
Berawal dari seorang suami mendapat tugas dari istrinya untuk naik ke pohon besar di depan rumahnya. Dikarenakan ada anak-anak burung merpati di sarangnya yang bisa dijadikan lauk makan keluarganya. Lelaki tersebut melaksanakan keinginan sang istri.
Baca juga: Abu Nawas Pusing Dengar Syair Putra Raja: Lebih Enak Masuk Penjara Saja
Nabi Sulaiman Alaihissalam yang mendengar aduan dari induk merpati meradang. Dipanggillah si lelaki tadi dan disuruhnya bertobat. Lelaki itu berkata, "Aku tidak akan mengulangi perbuatan itu selama-lamanya."
Suatu hari istri sang lelaki itu mengulang permintaannya. Tapi lelaki tersebut menolaknya. Namun, istrinya meyakinnya dengan berkata, "Aku menduga Nabi Sulaiman Alaihissalam tidak ada waktu untuk mengurusmu atau untuk burung merpati itu di saat beliau sibuk dengan pekerajaannya."
Baca juga: Kisah Matinya Dajjal pada Akhir Zaman: Ditusuk oleh Nabi Isa dengan Tombak Emas hingga Meleleh
Batin si lelaki terusik dan mengulangi perbuatannya. Kemarahan Nabi Sulaiman Alaihissalam tidak terbendung ketika induk merpati melaporkan kejadian tersebut. Beliau memanggil dua prajuritnya dari golongan makhluk halus dan bersabda, "Menetaplah kalian berdua di pohon itu, lalu apabila lelaki itu kembali ke anak-anak burung, peganglah kedua kaki lelaki itu dan lemparkan ia dari pohon itu!"
Benar saja, ketika telur burung menetas lagi, lelaki tersebut naik ke pohon. Di saat bersamaan ada pengemis di pintu rumahnya. Ia pun menyuruh si istri memberikan sesuatu kepadanya. Si istri berkata bahwa tidak punya apa pun untuk disedekahkan.