INI adalah kisah seorang wanita Amerika Serikat bernama Samantha Dixon yang mantap jadi mualaf. Padahal, ia lahir dari keluarga non-Muslim yang taat.
Hidup Samantha sewaktu remaja bisa dibilang jauh dari ajaran agama. Dirinya pun mengakui kerap melakukan hal-hal tidak terpuji.
Baca juga: Gara-Gara Nginap di Rumah Teman Muslim, Bule Inggris Ini Yakin Masuk Islam
"Sebagai remaja saya cukup liar, saya memberontak, dalam banyak cara yang berbeda. Bisa dikatakan saya banyak mengobati diri, saya merokok ganja," ungkap Samantha, dikutip dari kanal YouTube Renung Kalbu, Senin (23/5/2022).
Suatu ketika Samantha dan keluarga pindah rumah ke kawasan Detroit. Di sanalah cikal-bakal ia melihat Islam dengan pandangan berbeda.
"Apa yang anak-anak pikirkan tentang Muslim, mereka membenci orang Amerika, itu pengetahuan yang kumiliki," ujarnya.
"Jadi ya bertemu dengan mereka seperti 'kebangkitan'."
Di mata Samantha, keluaga Muslim di seberang rumahnya itu selalu bersikap manis. Tidak ada sama sekali gelagat mencurigakan atau apa pun yang ditunjukkan oleh mereka.
"Jadi melihat orang-orang ini yang sangat manis dan putrinya tidak memakai hijab, tapi ibunya memakainya, ayahnya sangat religius. Dia berpuasa setiap bulan Ramadan," paparnya.
Baca juga: Fokus Pelajari Kitab Agama Lain, Pria Ini Justru Yakin Masuk Islam
Seketika bayangan buruk tentang Islam pun runtuh. Samantha melihat antara pikiran dan kenyataan begitu berbeda.
Hingga akhirnya Samantha pun bertemu dengan seorang pria Muslim. Percakapan Samantha dan pria tersebut seringkali membahas lebih dalam soal Islam. Mulai pengertian untuk tidak menorehkan tato sampai bahasan soal hijab.
"Hijab adalah untuk Tuhan, Anda melakukannya untuk dedikasi dan cinta untuk Tuhan" tutur Samantha.
Lewat obrolan maupun diskusi tentang Islam, Samantha menjadi paham betul bahwa agama Allah Subhanahu wa ta'ala ini membawa pengaruh postif untuknya.
"Saya melihat dan mempelajarinya, saya baru saja melihat bertapa indahnya persepsi seseorang tentang dunia ketika mereka melihatnya melalui mata Islam," ungkap Samantha.
Baca juga: Kisah Wanita Amerika Sembuh dari Depresi dan Narkoba Usai Masuk Islam
Ketertarikannya kepada Islam kian besar. Hati Samantha pun mantan ingin memeluk Islam secara utuh. "Saya memutuskan bahwa saya ingin menjadi Muslim," kata Samantha.
Memutuskan hal tersebut di usia muda yakni sekitra 17 tahun tentu tidak mudah. Dia harus meyakinkan betul kecintaannya terhadap Islam.
Keraguan Samantha sirna saat dia sadar Islam adalah agama yang dibutuhkan untuk menjalani hidup.
Baca juga: Kisah Mualaf Presenter Ladislao Camara Carranza, Berawal Bertahan Hidup Makan Sampah di Jakarta!
Kini Samantha telah menikah dengan pria Muslim. Dia juga menegaskan memeluk Islam bukanlah keputusan sembarangan hanya lantaran ingin menikah.
"Saya Muslim bukan karena saya ingin menikah dengan suamiku, saya Muslim karena Islam adalah apa yang benar untuk saya," pungkasnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)