Padahal saat Perang Uhud, pasukan Muslim tidak dibantu malaikat seperti dalam Perang Badar. Pasukan kafir Quraisy pun mundur serta meninggalkan harta dan perbekalan mereka di medan perang.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam saat itu memerintahkan para pemanah untuk tidak meninggalkan Bukit Rumat apa pun yang terjadi, baik dalam kondisi perang maupun kalah sampai Baginda Rasulullah mengirimkan utusan dan menyampaikan kabar mereka boleh meninggalkan posnya.
Harta rampasan perang yang ditinggalkan kaum Quraisy mulai dari pedang, unta, kuda, emas dan perak menjadi rebutan pasukan Muslim, melihat kondisi tersebut juga dimanfaatkan oleh pemanah di Bukit Rumat.
Sebanyak 40 pemanah turun dari bukit hingga lupa pesan Nabi Shallallahu alaihi wassallam agar mereka tidak meninggalkan Bukit Rumat. Mereka beralasan bahwa pesan tersebut berlaku saat perang, sedangkan saat ini menurut mereka perang telah selesai karena pasukan musuh sudah dipukul mundur. Kecuali sang komandan Abdullah bin Jubair dan 10 pemanah lainnya yang masih bertahan di Bukit Rumat.
Baca juga: Jadwal Sholat Hari Ini Senin 1 Agustus 2022M/3 Muharram 1444H
Melihat situasi tersebut, komandan pasukan Quraisy saat itu Khalid bin Walid memanfaatkan keadaan membawa pasukannya berbelok dari arah belakang pasukan Islam yang tersisa di Bukit Rumat kemudian menghunjam pasukan Muslim dari depan dan dari belakang.
Terjadi kekacauan dan pasukan Muslim kocar-kacir karena diserang dari dua arah, bahkan saling membunuh karena tidak diketahui mana kawan mana lawan. Terjadilah kekalahan besar saat Perang Uhud.
"Bahkan kaum kafir Quraish Makkah bikin psywar yang menyebut Muhammad sudah mati, guna menjatuhkan mental pasukan Muslim ketika itu. Para sahabat kebingungan. Pilihan perang adalah menang atau mati syahid," ujar Rusli.
Namun, kabar wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dalam Perang Uhud dibantah para sahabat yang melihat langsung Rasulullah masih hidup.
Baca juga: Bacaan Dzikir Pagi Awal Pekan: Membuka Pintu Rezeki Halal Melimpah
Kabar ini membangkitkan kembali semangat pasukan Islam, namun di satu sisi, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menjadi incaran para kaum kafir Quraisy Makkah yang merasa saat itu mereka sudah memenangkan peperangan.
Terjadilah perang yang dahsyat, korban dari pasukan Islam pun berjatuhan. Perang ini menggugurkan 70 sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam termasuk tujuh pahlawan Uhud.
Salah satu dari golongan muhajirin yang wafat sekaligus merupakan paman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam adalah Hamzah bin Abdul Muthalib.
Bahkan, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam pun terluka parah dari serangan musuh. Utbah bin Abi Waqqash melemparkan potongan besi dan mengenai muka Nabi hingga, wajah beliau terluka dan salah satu gigi beliau patah.