HARI Santri diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Tahun ini atau Hari Santri 2022 mengusung tema 'Berdaya Menjaga Martabat Manusia'. Lantas, apa maknanya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan tema ini mengandung makna yang sangat dalam. Berdaya, jelas Menag, menandai pribadi santri yang selalu siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.
BACA JUGA:Menag Luncurkan Tema dan Logo Hari Santri 2022, Ini Maknanya
BACA JUGA:MUI Dukung Langkah Tegas Ponpes Gontor terkait Kasus Meninggalnya Santri AM
"Sejarah telah membuktikan bahwa santri selalu ada dalam setiap fase perjalanan Indonesia. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak," ujar Menag usai peluncuran Peringatan Hari Santri 2022 di Lapangan Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid, Pekalongan, Selasa 28 September 2022.
Ia melanjutkan, berdaya juga mengandung makna bahwa santri dengan segala kemampuannya, bisa menjadi apa saja.
Santri sejak dulu memang dididik untuk menjadi ahli agama. Namun, santri masa kini tidak hanya ahli ilmu agama, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Meski bisa menjadi apa saja, kata Menag, santri tidaklah melupakan tugas utamanya menjaga agama. Pasalnya, salah satu tujuan agama adalah memuliakan manusia. Agama tidak diturunkan untuk merendahkan martabat kemanusiaan.
"Di sinilah makna penting dari tema 'Menjaga Martabat Manusia'," terangnya, dikutip dari Kemenag.go.id.
BACA JUGA:Jelang Hari Santri 2022, Kemenag: Digelar untuk Tingkatkan Rasa Memiliki Indonesia
BACA JUGA:Masya Allah! Santri Asal Mojokerto Ini Jadi Rebutan 11 Kampus Top di Amerika hingga Eropa
"Santri senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusian atau hifdzunnafs adalah esensi ajaran agama, terutama di tengah kehidupan Indonesia yang sangat majemuk. Karena menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga Indonesia," pungkasnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)