3. Hadits riwayat An-Nasa'i dari sahabat Abdullah bin Jabr radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
"Tidaklah kalian menganggap syahid kecuali orang yang terbunuh di jalan Allah. Sungguh orang-orang yang syahid jika demikian hanya sedikit. Padahal terbunuh di jalan Allah adalah syahid, meninggal karena sakit perut adalah syahid, terbakar adalah syahid, tenggelam adalah syahid, orang yang tertimpa reruntuhan adalah syahid, orang yang mati karena gila adalah syahid, wanita yang meninggal karena melahirkan adalah syahid." (HR An-Nasa'i nomor 3143)
Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam karyanya Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu menyebutkan bahwa syuhada (bentuk jamak dari syahid) dalam Islam itu terbagi menjadi tiga macam: Syahid dunia dan akhirat, syahid dunia, dan syahid akhirat. (Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, juz 2, halaman 1588)
Di antara yang mendapat status syahid akhirat adalah orang yang meninggal karena tertimpa reruntuhan gempa bumi. Adapun maksud dari syahid akhirat adalah mereka di dunia tetap dimandikan dan disholatkan sebagaimana orang biasa meninggal, namun di akhirat mereka mendapatkan pahala syahid.
Demikian penjelasan mengenai 3 hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tentang ganjaran untuk korban meninggal dunia akibat gempa, yakni wafat dalam keadaan syahid akhirat.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)