Kemudian sang raja menyuruh Sarah memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menyembuhkan tangannya yang lumpuh dan berjanji tidak akan menyentuhnya.
Setelah berdoa, Allah Yang Maha Kuasa seketika menyembuhkan tangan lumpuh raja zalim itu, kembali seperti semula. Namun sang raja justru mengingkari janjinya, dan kemudian tangannya lumpuh lagi yang terus berulang setiap kali hendak menyentuh Sarah.
Akhirnya si raja zalim ketakutan dan menganggap bahwa sosok yang bersamanya itu adalah setan. Kemudian ia meminta pengawalnya untuk mengembalikan Sarah kepada Nabi Ibrahim Alaihissallam, dan memberikan seorang hamba sahaya yang bernama Hajar yang kemudian menjadi istri kedua Nabi Ibrahim.
Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
"Ibrahim Alaihissallam tidak pernah berbohong kecuali tiga kali. Pertama, perkataannya ketika diajak untuk beribadah kepada berhala tuhan mereka dan Ibrahim Alaihissallam menjawab, 'Sesungguhnya aku sakit'. Kedua, perkataannya, 'Sebenarnya patung besar.' Ketiga, perkataannya tentang Sarah, 'Sesungguhnya dia saudariku'." (HR Bukhari)