INILAH kisah mualaf Rita Arta Kusuma asal Kota Solo, Jawa Tengah. Ia tidak menyangka jadi Muslimah, padahal sebelumnya sangat membenci Islam dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
"Ini saya minta maaf dulu ya, kalau ada yang enggak nyaman dengan ucapan saya. (Dulu) saya benci Islam," kata Rita dalam kanal YouTube Kisah Hijrahku.
BACA JUGA:Cerita Mualaf Ganteng Mantan Pramugara, Jadi Pengusaha Sukses Setelah Masuk Islam
Tidak hanya membenci Islam, bahkan dulu ia juga tidak menyukai wanita bercadar serta berhijab syari. Kemudian membenci Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam karena beredarnya isu poligami.
Di agama sebelumnya, Rita adalah seorang guru sekolah keagamaan dan sangat aktif di rumah ibadahnya. Terlebih lagi lingkungan sekitarnya juga ikut memengaruhinya tentang sudut pandang Islam yang dianggap sebelah mata.
Kemudian suatu hari Rita bertemu dengan laki-laki Muslim dan memutuskan untuk menikah dengannya. Dikarenakan rasa cintanya terhadap pria tersebut, ia rela masuk Islam dan di situlah awal mula menjadi mualaf.
BACA JUGA:7 Tahun Riset, Dondy Tan Mantap Masuk Islam dan Kini Jadi Aktivis Mualaf
Akan tetapi setelah menikah dan jadi mualaf, Rita kebingungan harus berjalan ke mana. Sementara suaminya kala itu kurang berkontribusi dalam mengajarkannya agama.
"Jadi saya belajar Islam sama tetangga," ujarnya.
Dikarenakan kehampaannya, Rita akhirnya murtad atau keluar dari Islam, sebab merasa tidak ada yang membimbingnya. Kemudian dirinya juga memutuskan untuk berpisah dengan suaminya.
Namun lambat laun hidayah itu datang kepadanya lagi. Rita masuk Islam lagi dan langsung ikut bergabung dengan komunitas-komunitas mualaf agar dirinya tidak kembali tersesat.
Bahkan ketika Rita kesulitan dalam perekonomian, wanita yang bercadarlah orang pertama menolongnya. Memberikannya sejumlah uang agar dirinya tidak kesulitan lagi. Padahal, dulunya Rita sangat tidak menyukai wanita yang memakai pakaian syari, khususnya cadar.
"Saya pernah ditolong, waktu itu saya ada di titik nadir enggak punya uang sama sekali. Ternyata yang menolong saya itu adalah wanita bercadar. Saat itu nilainya juga cukup lumayan besar. Pada saat saya mau kembalikan itu dia enggak mau," terangnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)