Tapi setelah itu Abu Nawas tidak juga datang ke istana. Sang gubernur pun menjadi tidak sabar. Ia lantas memerintahkan para pengawal mempersiapkan kudanya.
Sang gubernur segera naik ke kuda dan memacunya menuju rumah Abu Nawas. Sesampainya di depan rumah Abu Nawas, gubernur berteriak memanggilnya.
"Hai Abu Nawas, keluarlah atau aku dobrak pintu rumahmu," ucapnya sangat keras.
Abu Nawas pun sempat terkejut karena kali ini yang datang adalah gubernur langsung. Sebelum membukakan pintu, Abu Nawas mengenakan sorban yang sangat besar. Ia keluar dan menghampiri sang gubernur yang tengah duduk di atas kudanya.
Melihat penampilan Abu Nawas yang mengerikan itu membuat kuda yang ditunggangi sang gubernur ketakutan. Hewan itu melompat tinggi-tinggi hingga gubernur terpental dari punggungnya.
Sang gubernur makin bertambah emosi. Ia segera memerintahkan pengawal-pengawalnya untuk menangkap Abu Nawas.
Setelah ditangkap, Abu Nawas dibawa ke sebuah tiang gantungan. "Ke mana kalian akan membawaku?" tanya Abu Nawas.
Salah satu pengawal menjawab, "Kamu akan digantung Abu Nawas, ini perintah tuan gubernur."
Bukannya gentar, Abu Nawas malah berkata, "Coba kalian tanyakan kepada si gendeng kurang ajar itu, aku ingin tahu kenapa aku mesti digantung, apa salahku?"
Para pengawal itu pun pergi menemui sang gubernur dan menyampaikan apa yang dikatakan Abu Nawas, karena sebelumnya tidak pernah ada yang berani memakinya. Sang gubernur pun terkesan akan keberanian Abu Nawas.
"Bawa dia kemari," perintah gubernur tersebut.