Abu Nawas lalu dibawa ke hadapan gubernur. "Hai Abu Nawas, berani benar kamu memakiku," ujar gubernur.
"Karena tuan menghukumku tanpa memberi tahu apa kesalahanku!" tegas Abu Nawas.
"Karena kamu telah membawa nasib buruk bagiku," balas gubernur.
"Siapa yang menyebabkan nasib buruk, aku atau tuan? Justru tuanlah yang membawa nasib buruk bagiku, sebab aku ini akan dihukum gantung."
"Apabila aku yang membawa nasib buruk, tentunya sewaktu tuan jatuh dari kuda, kepala tuan pasti akan pecah dan mati," papar Abu Nawas.
Mendengar alasan tersebut, gubernur berpendapat bahwa alasan Abu Nawas bisa diterima. Ia pun memutuskan untuk memaafkannya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)