Lebih lanjut, syarat kedua yaitu ikhlas. Hal ini sekilas dianggap mudah. Faktanya, keihklasan dari hati cukup berat. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَاْبتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ
"Sesungguhnya Allah tidak akan menerima suatu amalan, kecuali (amalan) yang ikhlas dan mengharapkan wajah Allah semata." (HR An-Nasa'i nomor 3140, dari sahabat Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu anhu. Hadits ini dinilai hasan oleh Syekh Al Albani dalam kitab Shahih Sunan An-Nasa'i)
Menurut Ustadz Adi Hidayat, keikhlasan datang dari bagaimana niat dan hati seseorang. "Syarat kedua diterimanya ibadah oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala yaitu keikhlasan. Saya mau mohon izin, contoh taklim kita ini saja harus ikhlas hadir ke sini," paparnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)