Berikut ini beberapa keunikan menjalani bulan Ramadhan di Pakistan, sangat menarik diketahui:
1. Berlimpah makanan
Bicara tentang tradisi bulan Ramadhan, rasanya tidak lengkap jika tak menyinggung tentang hidangan berbuka (iftar). Selama puasa (roza), rezeki datang begitu melimpah.
"Saya dan mahasiswa lainnya tidak perlu repot menyiapkan menu sahur dan berbuka. Kami terbiasa mendapat undangan untuk berbuka bersama para pelajar lainnya di asrama maupun di luar asrama," beber Zulfikar.
Adapun hidangan khas berbuka puasa biasanya berisikan makanan khas Pakistan, seperti chiken biryani, pakora (kentang goreng), samosa, dan tidak lupa secangkir chai (campuran teh hitam, susu kerbau dan rempah-rempah khas Pakistan) hangat atau sirup rasa mawar bernama Jam-e-shirin yang disajikan dingin.
2. Sholat tarawih minimal 1 juz setiap malam
Jika di Indonesia sekarang lagi heboh tarawih ekspres, maka di Pakistan tradisi sholat tarawih 1 juz sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa. Di sana hampir setiap masjid memiliki program khatam 30 juz selama Ramadhan.
Waktu sholat tarawih dimulai pukul 20.15 dan selesai sekira 21.30 dengan 8 rakaat. Saat 4 rakaat pertama selesai biasanya ada jeda sebentar dan dilanjutkan imam yang kedua. Umumnya imam yang bertugas haruslah seorang hafidz yang telah menuntaskan hafalannya.
Bahkan di beberapa masjid raya, seperti Masjid Faishal, disediakan kuota dan fasilitas itikaf dan qiyamul lail seperti bantal, selimut, hingga hidangan berbuka dan sahur secara gratis.