Mahasiswa asing Muslim tersebut antara lain Palestina, Suriah, Iran, Ghana, Somalia, Nigeria, Suriname, Albania, dan masih banyak lagi. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa asing yang tinggal di asrama milik Pemerintah Serbia sangat beragam, termasuk mahasiswa Serbia yang sedang menjalankan ibadah puasa.
"PPI Serbia dengan dukungan Perwakilan RI di Beograd ingin menebar kebaikan di 10 malam terakhir Ramadan dengan berbagi makanan khas Indonesia," beber mahasiswa asal Kota Bogor yang sedang menempuh jenjang master di bidang e-business ini.
Bulan Ramadhan kali ini di Serbia berdurasi 14 jam dikarenakan memasuki musim semi. Ini berarti tidak sepanjang Ramadan tahun lalu yang dilakukan lebih lama 1 hingga 2 jam.
Berpuasa Ramadhan pada musim semi memang tidak seberat di Indonesia dengan suhu yang cukup panas, namun durasi dan mencari makanan halal menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa-mahasiswa Muslim Indonesia, ketika menuntut ilmu yang dulunya menjadi ibu kota dari Yugoslavia ini.
Wallahu a'lam bisshawab.
Penulis:
Muhammad Jullyo Bagus Firdaus – Mahasiswa Master Program Studi Politik Internasional, Universitas Beograd, Anggota PPI Serbia.
(Hantoro)