BERIKUT ini 4 cara ampuh mencegah marah menurut ajaran Islam. Diketahui bahwa marah atau emosi adalah sifat yang melekat pada diri manusia.
Ada saja hal yang dapat memicu emosi, contohnya ketika menghadapi orang sedang marah-marah. Walaupun pada dasarnya sifat ini manusiawi, tidak baik jika terus-menerus terjadi dan dibiarkan.
Adapun sifat pemarah atau sedang marah adalah perumpamaan bara api yang keluar dari jiwa manusia, kemudian didorong pergolakan emosional tidak terkontrol.
"Sehingga kadang tidak mengindahkan akal sehat dan merugikan bagi dirinya atau orang lain," ungkap Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin saat dihubungi Okezone beberapa waktu lalu.
Dirinya melanjutkan, ada beberapa cara ampuh untuk mengatasi diri yang sedang marah, yakni:
1. Membaca taawudz dan wudhu
Pasrah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan membaca taawudz dan segera berwudhu untuk mendinginkan hati. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ
"Sungguh aku mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca taawudz: A'uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang." (HR Bukhari dan Muslim)
2. Hindari debat
Hindari perdebatan ketika suasana sedang memanas atau sesuatu yang akan memicu amarah, sehingga emosinya tidak meledak-ledak. Hal ini juga dijelaskan di dalam hadits, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersbda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
"Jika kalian marah, diamlah." (HR Ahmad)
3. Duduk
Ketika sedang emosi atau menghadapi orang marah maka duduklah. Ketika duduk bicara bersama, mencari solusi bersama.
"Duduk dan ngobrol, sambail minum teh, minum kopi, dan saat itu bicara baik-baik," ujar Ustadz Ainul Yaqin.
Dijelaskan dalam riwayat hadits berikut ini:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ
"Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur." (HR Ahmad nomor 21348 dan Abu Dawud: 4782)
4. Ingat pahala sabar
Ingatlah bahwa kebaikan menahan marah adalah ibadah dan berpahala besar. Saling memaafkan satu sama lain, khususnya kaum Muslim, juga dijelaskan dalam ayat suci Alquran. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
"(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS Ali Imran: 134)
Kemudian jika seseorang mampu menahan marah dan tetap bersabar maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menjanjikan hadiah yang luar biasa, seperti dijelaskan di dalam riwayat hadits berikut ini:
مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ يُنفذهُ دعاهُ اللَّهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتَّى يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ
"Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki." (HR Abu Dawud)
Wallahu a'lam.
(Hantoro)