MUKJIZAT Nabi Ibrahim Alaihissallam sangat penting diketahui semua umat manusia. Setiap mukjizat yang diberikan oleh Allah Subhanhu wa Ta'ala kepada para nabi dan rasul menjadi peringatan tersendiri untuk umat manusia agar senantiasa selalu bertakwa kepada-Nya. Seperti hal luar biasa yang diterima Nabi Ibrahim Alaihissallam.
Nabi Ibrahim Alaihissallam merupakan penghulu para nabi. Dari Nabi Ibrahim-lah lahir keturunan para nabi dan rasul. Nabi Ibrahim juga merupakan salah satu Ulul Azmi bersama Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
Ulul Azmi adalah gelar atau sebutan bagi nabi dan rasul yang memiliki keteguhan dan kesabaran dalam berdakwah dan mengajak kaumnya beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala meski harus dengan dihukum penguasa atau dimusuhi masyarakatnya kala itu.
Nabi Ibrahim Alaihissallam sendiri merupakan salah satu nabi yang tertulis namanya di dalam Alquran. Ia diutus Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menyelamatkan manusia dari ketersesatan, termasuk Raja Namrud yang dikenal angkuh bahkan menganggap dirinya adalah Tuhan.
Sebagaimana telah Okezone himpun, kala itu Raja Namrud yang menguasai Babilonia Kuno –kini disebut Irak– bersama rakyatnya menyembah patung.
Saat itu semua bayi laki-laki harus dibunuh. Ibunda Nabi Ibrahim Alaihissallam yakni Amilah kemudian memasukan Ibrahim kecil ke sebuah gua agar tidak dibunuh para pengawal Raja Namrud.
Selama di dalam gua, atas seizin Allah Azza wa Jalla, Ibrahim kecil tidak kelaparan dan kehausan karena ibunya selalu bisa menyusui dan memberinya makan hingga dewasa. Ini merupakan mukjizat Nabi Ibrahim Alaihissallam.
Sementara dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir, dikisahkan dalam Alquran, Surat Al Anbiya Ayat 51, bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menganugerahkan hidayah kebenaran kepada Ibrahim sejak kecil. Ini juga salah satu mukjizat Nabi Ibrahim Alaihissallam yang menakjubkan.
وَلَقَدْ اٰتَيْنَآ اِبْرٰهِيْمَ رُشْدَهٗ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهٖ عٰلِمِيْنَ
"Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaannya)."