KHUTBAH Jumat singkat tentang balasan mengeluarkan harta untuk ibadah kurban berikut ini sangat penting diketahui setiap Muslim. Idul Adha dikenal juga dengan hari raya kurban. Tersimpan keutamaan luar biasa besar di balik ibadah kurban tersebut.
Khutbah Jumat singkat ini memberi dorongan kepada kaum Muslimin rela menyisihkan harta benda untuk berkurban. Inilah yang menjadi makna dari ibadah kurban itu sendiri.
Kurban merupakan ibadah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) yang mengandung nilai-nilai keutamaan di dalamnya. Berikut contoh khutbah Jumat singkat tentang Idul Adha dan ibadah kurban, sebagaimana dikutip dari nu.or.id:
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِالْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِفِي كِتَابِهِ الْقُرْاٰنِ: وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا. وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Maasyiral Muslimin rahimakumullah, setiap Muslim seharusnya senantiasa saling mengingatkan dalam kebaikan, termasuk di antaranya mengajarkan untuk selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Tolok ukur dari ketakwaan adalah kemampuan kita untuk sekuat tenaga menjalankan perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya.
Posisi kita berada di jalan yang telah digariskan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan tidak belok ke kanan dan ke kiri ini, akan menjadikan kita pada posisi tengah dan kuat sehingga mampu mengantarkan kita pada tujuan yang benar dan hakiki dalam kehidupan di dunia.
Ketakwaan ini juga yang telah ditegaskan Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai bekal yang paling baik dalam menjalani kehidupan. Allah Ta'alaberfirman:
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
"Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat." (QS Baqarah: 197)