Ibnu Battuta, musafir Arab lainnya, juga menunjuk keberadaan kubah tersebut saat perjalanannya ke Jeddah pada abad ke-7 H. Al-Harthi mengatakan sumber-sumber ilmiah menegaskan bahwa habitat Adam dan Hawa adalah Makkah, dan tidak ada bukti bahwa Hawa dimakamkan di Jeddah.
Lepas dari semua perdebatan tersebut, makam ini telah mengalami beberapa kali usaha penghancuran. Aun Ar-Rafiq (Amir di Hijaz 1882–1905) mencoba menghancurkan makam tersebut, tetapi hal itu menyebabkan kemarahan publik.
Pangeran Faisal, Raja Muda Hijaz, menghancurkannya pada tahun 1928. Kemudian Pada tahun 1975, situs tersebut juga ditutup dengan beton oleh otoritas agama, yang tidak menyetujui para peziarah berdoa di makam.
(Nanda Aria)