Pandangan tersebut berlandaskan Surat Al Hajj Ayat 36, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Fakulu minha wa ath'imu al-qani'a wa al-mu'tar (makanlah sebagiannya dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta)."
"Makan daging itu dari dulu sampai sekarang di Indonesia itu pertanda sejahtera, pertanda makmur. Jadi, Sholat Idul Adha dan kurban sejatinya memiliki fungsi pendidikan yang membentuk pribadi al mukhbitin, yaitu al mujtahiduna fi al 'ibadah atau orang yang bersungguh-sungguh mengabdi kepada Allah," kata dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ini.
Ia turut menerangkan bahwa karakter al mukhbitin sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Hajj Ayat 35 yaitu: Hati selalu bergetar tatkala mendengar asma Allah, tangguh menaklukkan tantangan dan ujian, penyebar perdamaian, kesejahteraan dan kebaikan, produktif menghasilkan barang dan jasa, dan berkarakter filantropis (senang berbagi).
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)