Jadi Mualaf, Ibu Ini Rasakan Islam Sangat Indah dan Mempermudah Umatnya

KISAH para mualaf selalu menggetarkan hati siapa saja yang mengetahuinya. Dari kisah itu juga banyak orang mendapat hidayah Islam hingga akhirnya dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Islam adalah agama yang mempermudah umatnya. Segala sesuatu selalu ada solusi dan Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak pernah memberatkan hamba yang mau dekat kepada-Nya.

Hal itu yang dialami Ibu Titi. Wanita dengan cucu ini tinggal di Subang, Jawa Barat. Setelah menjadi mualaf, ia bersaksi bahwa Islam adalah agama yang sangat indah dan segala sesuatunya selalu dipermudah.

Titi menjadi mualaf saat usianya 20 tahun, tepatnya sekira tahun 1984. Ia sempat diusir oleh keluarga, termasuk kakaknya sendiri yang merupakan seorang pemuka agama.

"Kamu jangan di sini. Saya enggak mau punya keluarga yang agamanya Islam. Saya enggak akan kasih kamu warisan," kata Titi menirukan usiran kakaknya dalam kanal YouTube Ngaji Cerdas. 

Mendengar perkataan itu, Titi tidak gentar. Ia tetap pergi dan ikut suami ke Subang. Tidak punya uang, Titi mengaku sempat merasa sulit untuk punya Alquran, sajadah, mukena, pun buku panduan sholat.

Tapi, hatinya sudah terpanggil. Ia menabung sedikit demi sedikit sampai akhirnya bisa membeli buku tuntunan sholat. "Saya beli sendiri. Dari buku itu, saya belajar gimana caranya sholat," katanya.

Suami Titi ternyata tidak mengajari seperti apa gerakan dan bacaan sholat. Demikian juga cara membaca Alquran. Jadi, semuanya dari usahanya sendiri.

Tekad Titi yang besar untuk belajar agama Islam salah satunya gegara mendengar adzan di Subang. Dia bercerita saat mendengar adzan hatinya bergetar.

"Saya sampai ngomong dalam hati kalau saya mau belajar Alquran. Saya mau tahu apa isinya Alquran, karena saya penasaran kenapa mendengar adzan saja bikin saya terharu sampai menangis," ungkapnya.

Singkat cerita, Titi mulai paham seperti apa cara sholat. Tapi, ada satu tetangganya yang berkata, "Sholat kamu masih belum sempurna karena sholat belum pakai bahasa Arab yang lengkap." 

Mendengar itu Titi sedih, tapi tidak menyurutkan niatnya belajar Islam lebih dalam. Ia pun belajar membaca Alquran. Butuh waktu 1 minggu untuknya bisa membaca Surat Al Fatihah dan 1 minggu belajar Surat Al Ikhlas.

"Saat sholat, saya merasa tenang dan damai. Indah sekali. Perasaan ini yang tidak saya dapatkan di agama saya yang dulu," ceritanya.

Hari demi hari berlalu, Titi terus memperdalam agama Islam. Ia pun berdoa untuk diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sampai akhirnya ada satu momen dirinya diberi mimpi spesial.

"Saat saya berdoa ingin diberi petunjuk, saya dikasih mimpi dibawa orang berjubah putih," katanya.

"Kamu mau belajar sholat, ngaji, baca Alquran? Kata orang berjubah putih itu. Ayo ikut saya, tapi kamu jangan lihat muka saya, nunduk saja ikuti jejak saya," lanjut Titi bercerita.

Dari yang tadinya gelap gulita, sosok berjubah putih itu kemudian menuntun Titi ke area yang sangat indah dan terang. Sosok berjubah putih itu pun berkata, "Di sini kamu akan belajar Islam lebih dalam."

"Ternyata tempat itu adalah Masjid Nabawi," ungkap Titi. Lalu percaya atau tidak, tahun lalu Titi benar-benar menginjakkan kaki ke Tanah Suci.

Ya, mimpi itu menjadi nyata. Saking tidak percayanya, Titi mencubit tangannya dan dia benar tidak mimpi.

"Alhamdulillah ada donatur yang bantu saya mewujudkan mimpi itu. Alhamdulillah saya sudah umrah," katanya.

Di video tersebut, Titi berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala semoga para mualaf di luar sana, pun mereka yang belum masuk Islam, diberi kemudahan untuk mengejar ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Saya berdoa semoga teman-teman mualaf lainnya istikamah. Saya sudah membuktikan bahwa di Islam itu indah sekali. Ibadah dipermudah dan apa yang saya inginkan dikabulkan sama Allah Subhanahu wa Ta'ala," pungkas Titi dengan nada bergetar menahan haru.

Wallahu a'lam bisshawab. 

(Hantoro)