INILAH pengertian hari kiamat menurut Islam, tanda-tanda hingga macamnya. Hari kiamat merupakan salah satu bagian dari Rukun Iman, yakni di urutan kelima: beriman kepada hari akhir.
Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini paparan lengkap mengenai hari kiamat, sebagaimana telah Okezone himpun:
Pengertian Hari Kiamat
Hari kiamat disebut juga hari akhir. Dikatakan hari akhir karena tidak ada lagi hari sesudahnya. Ketika hari kiamat terjadi, semua makhluk hidup dan benda yang ada di alam raya akan binasa. Tidak ada satu pun di darat, laut, maupun luar angkasa yang utuh serta terhindar dari kehancuran.
Saat hari kiamat, makhluk hidup tidak ada yang selamat. Semua mati, tidak ada yang tertinggal. Tidak ada yang kekal, kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala semata.
Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Alquran:
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
"Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." (QS Al Qasas: 88)
Dikutip dari Muslim.or.id, Ustadz Apt Pridiyanto menjelaskan bahwa hari kiamat ditandai saat Malaikat Israfil meniup sangkakala. Bumi diguncangkan dengan sedahsyat-dahsyatnya. Gunung-gunung dihancurkan dan diterbangkan bagai bulu berhamburan.
Manusia berlarian bak belalang beterbangan. Lautan meluap dan menyala, langit terbelah dan merapuh, cahaya rembulan menghilang, bintang berjatuhan, matahari pun digulung.
Hal tersebut sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ – ٤ وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ – ٥ فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ – ٦
"Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan." (QS Al Waqi'ah: 4–6)
وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ
"Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan." (QS Al Qari'ah: 5)
خُشَّعًا اَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الْاَجْدَاثِ كَاَنَّهُمْ جَرَادٌ مُّنْتَشِرٌۙ
"Pandangan mereka tertunduk, ketika mereka keluar dari kuburan, seakan-akan mereka belalang yang beterbangan." (QS Al Qomar: 7)
اِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْۖ – ١ وَاِذَا النُّجُوْمُ انْكَدَرَتْۖ – ٢ وَاِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْۖ – ٣
"Apabila matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, dan gunung-gunung dihancurkan." (QS At-Takwir: 1–3)
اِذَا السَّمَاۤءُ انْفَطَرَتْۙ – ١ وَاِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْۙ – ٢ وَاِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْۙ – ٣
"Apabila langit terbelah, bintang-bintang jatuh berserakan, dan lautan dijadikan meluap." (QS Al Infithar: 1–3)
وَانْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ فَهِيَ يَوْمَىِٕذٍ وَّاهِيَةٌۙ
"Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh." (QS Al Haaqqah: 16)
وَاِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْۖ
"Dan apabila lautan dipanaskan." (QS At-Takwir: 6)
Banyak mata terbelalak, wajah biru muram tertunduk terhina penuh penyesalan dan hati takut tak terkira. Hari itu ibu akan lalai dengan anak susuannya. Manusia berlari dari saudara, ibu-bapak, istri dan anak-anaknya. Manusia berlarian untuk dirinya masing-masing. (Lihat juga QS Thaha: 102 dan QS Al Hajj: 1–2, QS 'Abasa: 33–37)
فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ ۖ – ٣٣ يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ – ٣٤ وَاُمِّه وَاَبِيْهِۙ – ٣٥ وَصَاحِبَتِه وَبَنِيْهِۗ – ٣٦
"Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari itu manusia lari dari saudaranya, dan dari ibu dan bapaknya, dan dari istri dan anak-anaknya." (QS 'Abasa: 33–37)
Tanda-Tanda Hari Kiamat
Dikutip dari laman Almanhaj, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas menerangkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ السَّاعَةَ لاَ تَكُوْنُ حَتَّى تَكُوْنَ عَشْرُ آيَاتٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ فِي جَزِيْرَةِ الْعَرَبِ، وَالدُّخَانُ، وَالدَّجَّالُ، ودَابَّةٌ، وَيَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ، وَطُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قَعْرِ عَدَنٍ تَرْحَلُ النَّاسَ، وَنُزُوْلُ عِيْسَى بْنِ مَرْيَمَ.
"Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda: (1) penenggelaman permukaan bumi di timur, (2) penenggelaman permukaan bumi di barat, (3) penenggelaman permukaan bumi di Jazirah Arab, (4) keluarnya asap, (5) keluarnya Dajjal, (6) keluarnya binatang besar, (7) keluarnya Ya'juj wa Ma'juj, (8) terbitnya matahari dari barat, dan (9) api yang keluar dari dasar bumi 'Adn yang meng-giring manusia, serta (10) turunnya 'Isa bin Maryam Alaihissallam."
(HR Muslim nomor 2901, Abu Dawud: 4311, At-Tirmidzi: 2183, Ibnu Majah: 4055, Imam Ahmad IV/6, dari Sahabat Hudzaifah bin Asiid Radhiyallahu anhu dan ini lafazh Muslim. At-Tirmidzi berkata: "Hadits ini hasan shahih." Hadits ini dishahihkan oleh Syekh Ahmad Syakir dalam Tahqiiq Musnadil Imaam Ahmad nomor 16087)
Macam-Macam Kiamat
Sebagian ulama membagi kiamat menjadi dua, yaitu kiamat kecil (al-qiyamah as-sugra) dan kiamat besar (al-qiyamah al-kubra).
Kiamat kecil adalah peristiwa kematian manusia secara individual. Ketika seseorang meninggal, bisa dikatakan bahwa dia telah mengalami kiamat kecil dan semua makhluk hidup pasti akan mengalami kematian.
Sebagian ulama berpendapat bahwa kiamat kecil tidak hanya menimpa manusia, tetapi juga benda-benda di alam raya. Kehancuran berskala kecil seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, dan lainnya juga termasuk kiamat kecil.
Peristiwa ini menimbulkan kerusakan di lokasi kejadian. Kiamat kecil seperti ini adakalanya terjadi karena faktor alamiah yang tidak dapat dihindarkan atau karena perbuatan manusia.
Sementara kiamat besar merupakan kehancuran alam semesta. Datangnya kiamat besar adalah niscaya. Saatnya pasti akan tiba dan tidak ada keraguan tentang kedatangannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
"Dan sungguh, (hari) kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya, dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur." (QS Al Hajj: 7)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kiamat (as-sa'ah) pasti akan terjadi. Saat itu semua yang ada di alam raya akan hancur, rusak, dan binasa. Tidak ada satu pun yang tetap utuh.
Manusia juga punah, kematiannya tak terhindarkan. Semua yang hidup dimatikan. Setelah mati, semua manusia dibangkitkan. Mereka dihidupkan lagi untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di dunia.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)